Secara sosiologis dia sangat memahami betul karakteristik penikmat musiknya. Terutama, Indramayu yang waktu itu dikenal sebagai daerah X, dengan segala persoalan sosialnya mulai dari ketimpangan pembangunan, pengangguran, kemiskinan, dan masalah sosial lainnya.
Bila dicermati, semua lagunya menggambarkan dengan jelas bagaimana sosiologis masyarakat indramayu waktu itu.
Lagu seperti Dongbret, yang menggambarkan sebuah fenomena sosial waktu itu, di mana seni ngedongbret sedang melanda masyarakat.
"Penari perempuan yang disawer, dalam waktu beberapa menit, bisa diajak si penyawer ke tempat yang agak gelap, kemudian dicium-cium dengan imbalan beberapa rupiah saja," ujar dia menggambarkan masa lalu.
Biasanya pertunjukan dilakukan di daerah tertentu. Sebuah fenomena sosial yang ia cerminkan dalam sebuah lagu tentang eksploitasi perempuan.
Selain itu, dalam lagu-lagu Yoyo yang paling menonjol adalah masalah pacaran dan hubungan dalam rumah tangga.
Bagi pendengarnya, syair dalam lagu Yoyo puitis dan mengena, karena memang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat.