Sujiwo Tejo Selipkan Pesan Mendalam di Puisi 'Mari Kita Tak Hafal Pancasila'

31 Mei 2022, 22:47 WIB
Sujiwo Tejo saat konser di Gandrungmangu Cilacap. /@Jack N /Cilacap Update

INDRAMAYUHITS -Melalui puisinya, berjudul "Mari Kita Tak Hafal Pancasila" Sujiwo Tejo ingin menyampaikan pesan, bahwa pancasila tak sekedar dihafal tapi direfleksikan.

Puisi itu sebenarnya ditulis sejak 2016 silam. Namun karya dari presiden Jancukers itu sangat bermakna luar biasa untuk merefleksikan hari lahirnya Pancasila bagi diri kita. 

Tentu kita sebagai putra putri Indonesia harus hafal Pancasila, namun hafal bukan hanya sekedar di kepala, tapi juga di amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Baca Juga: Hari Bersejarah, BTS Agendakan Konferensi Pers di Gedung Putih Bareng Presiden Biden

Agus Hadi Sudjiwo atau yang lebih dikenal dengan Sujiwo Tejo adalah manusia multitalenta, ia menulis, bermusik, pencipta lagu, pemain film dan dalang. 

Mari kita simak puisi luar biasa dari Sujiwo Tejo, untuk merefleksikan hari lahirnya Pancasila. 

Mari Kita Tak Hafal Pancasila
Karya : Sujiwo Tejo

Mari kita tak hafal Pancasila
Sebagaimana banyak orang tak hafal rumus kimia oksigen
Tetapi setiap saat menghirup oksigen …
Mari kita tak hafal Pancasila
Daripada kita malu
Daripada kita hafal nama-nama kucing tetangga

Tapi tak tahu ketika kucing itu mangkrak lalu mati lantaran kurang makanan
Mari kita tak hafal Pancasila
Kalau itu berarti kita pun selalu menghafal sakit hati kita
Kepada orang-orang yang kita hafalkan

Baca Juga: SAMA-SAMA BAHAYA, BNPT Ungkap Kelompok Khilafatul Muslimin Sama Seperti HTI, NII dan ISIS

Mari kita tak hafal Pancasila
Namun mendetakkannya di dalam nadi
Di larut malam
Menjelma mantra yang melarutkan
Agar kepala ini tak jadi batu
Orang-orang dengan batu ke kepalanya
Orang-orang yang kenal ari-ari dan tali pusatnya

Namun tak kenal bincang-bincang
Tak kenal musyawarah
Orang-orang itu tak guna menghafal nama-nama kucing para tetangga
Sebagaimana tak guna mereka hafalkan Pancasila
Kalau itu berarti mereka hafal di luar kepala rumus kimia oksigen
Tetapi jadi biang kerok penyebab rakyat habis nafasnya.

Sia-sia menghafal Ketuhanan Yang Maha Esa
Sia-sia menghafal tiada Tuhan selain Tuhan
Sia-sia menghafal Hoooong Illla Heng…Hooong Illa heng … Tiada Hong selain Heng …
Sia-sia membabtis manusia yang sia-sia menghafal Ketuhanan Yang Maha Esa bila setiap saat men-sia-siakan Tuhan

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa, Berkurban dengan Hewan Kurban yang Sakit PMK Berat Tidak Sah untuk Disembelih

Setiap degup jantungnya menghina Tuhan
Setiap detak nadinya menyepelekan Tuhan
O, Marhaen, O Marsinah, O Surya, O Dharma, O Ali, O Santi, O Pangestu, O Kapitayan …
Menghina Tuhan tak harus dengan menginjak-injak Kitab Suci-Nya

Menghina Tuhan tak harus mengolok-olok para utusan-Nya
Besok kau khawatir tak bisa makan, kau sudah menghina Tuhan
Besok kau khawatir tak dapat jodoh, kau sudah menghina Tuhan
Besok khawatir tak kebagian oksigen, kau sudah menghina Tuhan

Besok kau khawatir kucing-kucing punah karena kucing-kucing telah dikebiri, kau sudah menghina Tuhan
Besok khawatir tak dihargai orang hanya gara-gara dicopot dari jabatan, kau sudah menghina Tuhan

Baca Juga: Pastikan Kesehatan Robert Alberts, Tim Medis Persib Tunggu Hasil Observasi

Oom, Santi
Oom, Santi
I, The Soul, exist in a state of peace
Aku, Jiwa dari Jiwa Mahanya Jiwa, semayamku di pusat damai
Hmmm…

Mari kita tak menghafal nama Putra Sang Fajar
Yang duduk mencangkung di bawah pohon di Timur
Menggali Pancasila

Mari kita tak menghafal nama tukang gali itu
Kalau hari ini tukang-tukang gali masih keleleran di tepi-tepi jalanan tak dapat kerjaan
Beruntung Putera Sang Fajar menggali Nusantara di tahun-tahun itu: Hasil galiannya adalah Pancasila
Bila si Bung menggali Nusantara hari ini
Aku khawatir hasil galiannya hanyalah airmata …
Beruntung Putera Sang Fajar menggali Nusantara di tahun-tahun itu: Hasil galiannya adalah Pancadharma

Bila si Bung menggali Nusantara hari ini
Aku khawatir hasil galiannya hanyalah mayat-mayat manusia tak seutuhnya karena telah dimakan dan digerogoti oleh teman-temannya sendiri.

Robbana, ya, Robbana
Dholamna anfusana
Wainlam Taghfirlanaa
Watarhamnaa
Lana kuunanna
Minal khoosiriiin

Mari kita tak hafal Pancasila
Bila itu hanya berarti menghafal kata dan huruf-huruf
Pancasila bukan kalimat
Pancasila bukan aksara

O, Kekasihku …
Aku lebih suka memelukmu
Daripada menghafal kata memelukmu
Aku lebih suka mendekapmu
Daripada menghafal kata mendekapmu
Aku lebih suka memeluk dan mendekapmu
Dalam keadaan suka dan duka

Di dalam persatuan dan harga mati
Mari kita tak hafal Pancasila
Daripada kita malu
Daripada kita hafal nama burung kita sendiri
Tapi tak tahu ketika garuda itu mangkrak lalu mati gara-gara digondol kucing.

Sujiwo Tejo / 4 Juni 2016

 

Editor: Ahmad Asari

Tags

Terkini

Terpopuler