Besok, Transformasi IAIN Cirebon Menjadi UISSI Akan Di-launching Secara Perdana

- 13 Desember 2021, 23:07 WIB
Persiapan launching transformasi IAIN Cirebon jadi UISSI
Persiapan launching transformasi IAIN Cirebon jadi UISSI /Humas IAIN Cirebon

INDRAMAYUHITS - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) mendukung sekaligus menyambut baik transformasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon ke Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).

Tranformasi alih status tersebut akan ditandai secara formal dengan soft launching Program Studi Siber PAI yang akan digelar di Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa 14 Desember 2021.

Direktur Jendral (Dirjen) Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan Kehadiran Cyber Islamic University ini didasari oleh semangat untuk memenuhi janji konstitusi, yaitu memastikan bahwa tidak ada warga negara yang tidak terlayani untuk kuliah di perguruan tinggi keagamaan Islam.

Baca Juga: Habib Luthfi Ijazahkan Amalan Ini, Berharap Allah Bukakan Pintu Rezeki yang Luas dan Berkah

Guru Besar UIN Sunan Gunung DJati tersebut menegaskan bahwa transformasi kelembagaan yang digagas oleh IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi Cyber Islamic University akan menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam siber di Indonesia.

“Dengan model pembelajaran yang sepenuhnya daring mulai dari proses pendaftaran mahasiswa sampai kelulusan, Cyber Islamic University diharapkan akan menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) pertama di Indonesia yang sepenuhnya diselenggarakan secara daring,” ujarnya

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam, Suyitno. Menegaskan bahwa kehadiran Cyber Islamic University dalam hal ini UISSI merupakan tuntutan zaman dan langkah strategis yang harus ditempuh Kemenag untuk merespon kebutuhan di lapangan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menyikapi Ketika Kita Difitnah? Ini Saran Gus Baha!

“Jadi Cyber Islamic University, UISSI ini bukan program gengsi-gengsian. Kita ini punya pekerjaan rumah 86 ribu guru yang belum sarjana karena tidak dapat meninggalkan tugas mengajarnya. Jika ini tidak kita atasi, maka mereka tidak dapat meningkatkan jenjang karirnya sebagai guru profesional, dan ini tidak boleh dibiarkan oleh Kemenag,” tegas Suyitno.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Humas IAIN Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x