Network
/photo/2020/03/01/2712155682.jpg)
INDRAMAYUHITS – Salahsatu istri Sunan Gunung Jati yang kisahnya menonjol adalah Putri Ong Tien. Selain karena putra bangsawan, juga berasal dari negeri nun jauh di utara, China.
Jodoh memang menjadi prerogatif Tuhan, sehingga meskipun berada di jauh dari negeri tempat tinggal Sunan Gunung Jati, namun dipertemukan juga dengan Putri Ong Tien dan menjadi sepasang suami istri.
Dilansir Indramayu Hits dari akun Youtube Dua Aufa berjudul Begini Kisah Sebenarnya Putri Lie Ong Tien dan Bisa Menjadi Istri Sunan Gunung Jati yang pertama kali di-publish tanggal 3 Agustus 2019, kisah perjumpaan dan proses menuju pernikahan antara Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) penuh drama.
Baca Juga: Ketua RMI NU Indramayu Duga Pelaku Percobaan Pembunuhan Kiai Farid Ada Kaitannya dengan Kelompok Ini
Kisah ini sudah menjadi mafhum di kalangan masyarakat Cirebon, namun untuk generasi masa kini belum tentu tahu.
Dikisahkan, suatu ketika Sunan Gunung Jati menempuh perjalanan jauh dari Mesir, sehabis menjalani penggemblengan ilmu agama, hendak pulang ke pulau Jawa, tepatnya Cirebon.
Sambil menempuh perjalanan memutar, ia melakukan dakwah menyebarkan agama Islam di wilayah-wilayah yang disinggahi, termasuk di antaranya adalah negeri China.
Baca Juga: Desak Persija Lakukan Evaluasi Total, The Jackmania: Gap Usia Pemain Cukup Jauh
Di sana beliau tinggal beberapa lama. Selain berdakwah, sesekali Sunan Gunung Jati juga memberikan layanan pengobatan kepada orang sakit yang ditemuinya dalam perjalanan.
Untuk diketahui, Putri Lie Ong Tien (Ong Tien Nio) adalah putri Kaisar Hong Gi yang berkuasa di masa Dinasti Ming. Singkat cerita, Sunan Gunung Jati dipanggil ke istana, lebih tepatnya menguji kemampuan, karena ia mendengar kehebatan beliau dari warga yang pernah menyaksikan, terutama dalam praktik pengobatan.
Kaisar Hong Gi menyuruh putrinya yang masih gadis, Lie Ong Tien mengganjal perutnya dengan baskom berbahan kuningan, sehingga tampak seperti orang hamil.
Hong Gi sengaja meminta Ong Tien yang pura-pura hamil untuk duduk berdampingan dengan saudarinya yang memang sedang hamil tiga bulan.
Saat sampai di istana, Syarif Hidayatullah diminta untuk menebak mana yang di antara anaknya yang benar-benar hamil. Dan ternyata Sunan Gunung Jati menunjuk Lie Ong Tien.
Melihat jawaban Sunan Gunung Jati, Kaisar Hong Gi bersama para pembesar Istana pun tertawa karena menganggap beliau salah dalam menebak.
Baca Juga: Mengenal Putra-putri Sunan Gunungjati, Hanya 1 yang Menjadi Raja tapi di Luar Cirebon
Kaisar pun mencemoohnya karena merasa berhasil membuktikan bahwa Sunan Gunung Jati tidak sepandai seperti apa yang disampaikan orang.
Putri Lie Ong Tien pun kemudian masuk ke kamar hendak melepaskan bokor kuningan dari perutnya, namun apa yang terjadi? Semua penghuni istana pun terkejut, karena bokor yang ada di dalam perut Putri Lie Ong Tien hilang, dan ia benar-benar hamil seperti yang dikatakan Sunan Gunung Jati.
Keanehan itulah yang menyebabkan Putri Lie Ong Tien jatuh hati kepada Sunan Gunung Jati dan meminta agar ayahnya untuk mengizinkannya menyusul ke Cirebon.
Baca Juga: Identitas 6 Istri Sunan Gunungjati, Tak Ada yang Asal Indramayu
Kaisar megutus bawahanya menyampaikan permintaan maaf kepada Syarif Hidayatullah dan memohon agar maunmenikahi Putri Lie Ong Tien.
Putri Lie Ong Tien yang dikawal 100 awak kapal berangkat menyusul ke Pulau Jawa. Namun setibanya di Cirebon tidak bisa langsung dinikahi Sunan Gunung Jati, karena dalam Islam haram hukumnya menikahi wanita hamil.
Sebelum dinikahi Sang Putri juga diminta masuk Islam, syarat itu pun dipenuhi dan menikahlah mereka Putri Lie Ong Tien dan menjadi istri Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: Berikut Ini Adalah Tokoh Nasional Keturunan Sunan Gunung Jati, Nomor 3 dan 4 Tak Disangka
Dari pernikahan ini putri Lie Ong Tien dikaruniai seorang anak dan di berinama Pangeran Kuningan. Tetapi bayi itu tidak di rawat oleh Sunan Gunung Jati dan Putri Lie Ong Tien, tapi oleh Ki Gede Lurung Agung salah satu murid Sunan Gunung Jati, tetapi belum genap satu tahun usianya telah meninggal dunia.
Meskipun mualaf dan datang dari jauh Putri Lie Ong Tien dapat diterima masyarakat Cirebon. Dalam menjalankan ibadah ia juga tidak mengalami kesulitan.
Putri Lie Ong Tien pun tidak berumur panjang, tak lama setelah melahirkan ia jatuh sakit. Sunan Gunung jati begitu setia mendampingi dan merawatnya.
Itulah mengapa Putri Lie Ong Tien diberi nama Nyi Lara Sumanding, karena ia selalu disanding oleh Sunan Gunung Jati.
Hanya dua tahun ia mendampingi menyusul sang Sunan ke Pulau Jawa sebelum akhirnya wafat. Jejak peninggalan Putri Lie Ong Tien terlihat jelas di kompleks pemakaman astana Gunung Jati.
Dahulu Putri Lie Ong Tien datang ke Cirebon dengan membawa tiga kapal layar, kapal-kapal itu tak hanya berisi pengawalnya namun keramik cantik buatan China sebagai buah tangan, makam Putri Lie Ong Tien berada di kompleks pemakaman keramat Sunan Gunung Jati Cirebon.
Banyak barang kerajinan China peninggalannya yang kini menjadi warisan budaya yang bernilai tinggi.
Tetapi ada yang menyaksikan bahwa cerita atau kisah Sunan Gunung Jati pernah singgah di negeri China hanya sebuah legenda, namun tidak semua sepakat dengan pendapat tesebut. ***
