Kaisar megutus bawahanya menyampaikan permintaan maaf kepada Syarif Hidayatullah dan memohon agar maunmenikahi Putri Lie Ong Tien.
Putri Lie Ong Tien yang dikawal 100 awak kapal berangkat menyusul ke Pulau Jawa. Namun setibanya di Cirebon tidak bisa langsung dinikahi Sunan Gunung Jati, karena dalam Islam haram hukumnya menikahi wanita hamil.
Sebelum dinikahi Sang Putri juga diminta masuk Islam, syarat itu pun dipenuhi dan menikahlah mereka Putri Lie Ong Tien dan menjadi istri Sunan Gunung Jati.
Baca Juga: Berikut Ini Adalah Tokoh Nasional Keturunan Sunan Gunung Jati, Nomor 3 dan 4 Tak Disangka
Dari pernikahan ini putri Lie Ong Tien dikaruniai seorang anak dan di berinama Pangeran Kuningan. Tetapi bayi itu tidak di rawat oleh Sunan Gunung Jati dan Putri Lie Ong Tien, tapi oleh Ki Gede Lurung Agung salah satu murid Sunan Gunung Jati, tetapi belum genap satu tahun usianya telah meninggal dunia.
Meskipun mualaf dan datang dari jauh Putri Lie Ong Tien dapat diterima masyarakat Cirebon. Dalam menjalankan ibadah ia juga tidak mengalami kesulitan.
Putri Lie Ong Tien pun tidak berumur panjang, tak lama setelah melahirkan ia jatuh sakit. Sunan Gunung jati begitu setia mendampingi dan merawatnya.
Itulah mengapa Putri Lie Ong Tien diberi nama Nyi Lara Sumanding, karena ia selalu disanding oleh Sunan Gunung Jati.
Hanya dua tahun ia mendampingi menyusul sang Sunan ke Pulau Jawa sebelum akhirnya wafat. Jejak peninggalan Putri Lie Ong Tien terlihat jelas di kompleks pemakaman astana Gunung Jati.