Area Industri di Cirebon Jauh Lebih Kecil dari Indramayu dalam Konsep Segitiga Rebana, Investor Enggan?

16 Maret 2023, 13:23 WIB
Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Cirebon dalam rencana pengembangan Metropolitan Rebana ternyata jauh lebih kecil dari Indramayu. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar ZP

INDRAMAYUHITS – Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Cirebon dalam rencana pengembangan Metropolitan Rebana ternyata jauh lebih kecil dari Indramayu.

Berdasarkan dokumen New Industrial Area and Cities Development ini Rebana Golden Triangle luas rencana daerah KPI Cirebon hanya 1.815 hektare.

Tak hanya kecil, kawasan industri yang masuk segitiga Rebana di Cirebon hanya satu titik dari rencana 13 KPI.

Baca Juga: Indramayu Bakal Maju, 6 dari 13 Kota Baru Metropolitan Rebana Ada di Sini dan Bisa Serap 1,9 Juta Tenaga Kerja

Hal itu jauh dibandingkan dengan luas KPI yang terbentang di berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu.

Berdasarkan konsep pengembangan Metropolitan Rebana, di Indramayu ada enam titik yang direncanakan sebagai kawasan industri.

Dan luas lahan yang dibutuhkan untuk enam titik KPI tersebut adalah 19.861 hektare.

Padahal total luas lahan KPI yang masuk dalam pengembangan Metropolitan Rebana adalah seluas 43.913 hektare.

Itu artinya, luas lahan pengembangan KPI di Indramayu mencapai 45,23 persen dari total keseluruhan atau 13 pengembangan kawasan industri Metropolitan Rebana.

Luas tersebut berbanding terbalik dengan 1 titik KPI yang ada di Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: RAMALAN Shio Naga Untuk 17 Maret 2023: Ada Cinta di Tempat Kerja !

Investasi di Kabupaten Cirebon

Muncul pertanyaan-pertanyaan tentang kuota kawasan industri dalam skema segitiga Rebana untuk Kabupaten Cirebon.

Apakah itu artinya Kabupaten Cirebon dianggap tidak lebih strategis dari daerah lainnya secara investasi atau pengembangan industri?

Kabar yang beredar dan masih perlu diklarifikasi, misalnya, apakah benar Pelabuhan Patimban dan sejumlah investor tak jadi berinvestasi atau membangunnya di Cirebon karena dianggap tidak kondusif?

Baca Juga: Indramayu Bakal Maju, 6 dari 13 Kota Baru Metropolitan Rebana Ada di Sini dan Bisa Serap 1,9 Juta Tenaga Kerja

Katanya, sejumlah investor malah memindahkan investasinya ke daerah lain baik Karawang, Majalengka, Subang atau Indramayu.

Hingga kini belum ada data yang bisa memperkuat atau mengklarifikasi kabar tersebut.

Namun yang pasti apa yang diungkapkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon secara tidak langsung menjawab hal itu.

Baca Juga: Ekonomi Indramayu Bisa Salip Cirebon, Jika Metropolitan Rebana Terealisasi Akan Jadi Termaju di Pantura Jabar

Berdasarkan data dari DPMPTSP Kabupaten Cirebon yang dilansir dari Antara, menyebutkan bahwa realisasi investasi pada tahun 2022 misalnya mencapai Rp3 triliun lebih.

Yang harus digarisbawahi, angka investasi tersebut melebihi target yang ditetapkan yakni Rp2,6 triliun.

Hal itu diungkapkan Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono, 30 Januari 2023 lalu.

Baca Juga: RAMALAN Shio Monyet Untuk 17 Maret 2023: Anda Sangat Nyaman Bersama Keluarga yang Penuh Cinta

“Target Rp2,6 triliun, tapi realisasi investasi kami mencapai Rp3 triliun lebih," ungkap Kepala DPMPTSP Dede Sudiono.

Dengan nilai tersebut, Dede Sudiono mengklaim realisasi investasi di Kabupaten Cirebon tahun 2022 masuk dalam kategori baik.

Karena asumsinya, kata Dede Sudiono, investasi yang masuk melebihi target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: RAMALAN Shio Kerbau Untuk 17 Maret 2023: Anda Akan Mulus Bergerak ke Masa Depan !

Lebih lanjut Dede Sudiono menyampaikan, kebanyakan investor di Kabupaten Cirebon memilih industri padat karya mislanya alas kaki, sehingga menyerap karyawan yang tidak sedikit.

Hal itu, ucap dia, sangat cocok bagi daerah seperti Kabupaten Cirebon dalam rangka mengentaskan pengangguran.

"Investasi dominan di sini didominasi oleh padat karya seperti alas kaki. Negara yang paling banyak investasi di Cirebon yaitu Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan," ujarnya. ***

Editor: Kalil Sadewo

Tags

Terkini

Terpopuler