PR INDRAMAYU – Beredar pesan berantai di aplikasi pengirim pesan WhatsApp terkait pernyataan Perdana Menteri Tiongkok.
Disebutkan bahwa pemimpin negara itu mengultimatum Indonesia agar melindungi warga Tionghoa. Berikut kutipan dari pesan yang menyertai konten video tersebut:
“Perdana Mentri Tiongkok Lie Khek Jiang atas perintah Xi Jing Ping meng-ultimatum Indonesia utk melindungi bangsa China keturunan yg berada diseluruh daratan Indonesia… peristiwa demi peristiwa dari tahun 1998 sampai 2015 dan 2020 sering akan meletus lagi gerakan akan membuat tragedi menyerupai peristiwa 1998….
Baca Juga: Kapal Kargo dengan 137 Kontainer Berisikan Berbagai Jenis Barang Tenggelam di Teluk Lamong Surabaya
“Pemerintah China meng-ultimatum jangan sampai terulang kembali tragedi 1998… karena Pemerintah China tdk segan2 akan mendatangkan pasukan militernya utk melindungi rakyat China keturunan di Indonesia yg terancam dirampok hartanya dan memperkosa perempuan China keturunan ... “
Konten itu menyertakan tautan berita yang ditulis dalam bahasa Mandarin. Benarkah informasi tersebut?
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Turn Back Hoax, informasi itu adalah hoaks. Kategorinya adalah false context atau konteks yang salah.
Baca Juga: Mau Lengser, Luhut Binsar Pandjaitan Malah Temui Donald Trump di Amerika Serikat, Bahas Apa Saja ya?
Pemeriksaan fakta dilakukan oleh Khairunnisa Andini dari Universitas Diponegoro (Undip).
Berdasarkan penelusuran, video yang dikirimkan tersebut berisi dokumentasi saat Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menghadiri Kongres Rakyat Nasional.
Kongres itu diselenggarakan pada 18 Maret 2018. Kala itu Li Keqiang terpilih lagi menjadi perdana menteri untuk periode kedua. Di dalam video itu, tidak disebutkan adanya ultimatum terhadap Indonesia.
Baca Juga: Perawat Muda Meninggal karena Komplikasi Covid-19 Beberapa Jam Setelah Syuting Video Selamat Tinggal
Sedangkan tautan berita dalam informasi itu berisi penunjukkan Li Keqiang oleh Xi Jinping sebagai ketua tim pencegahan persebaran Covid-19. Penunjukkan itu terjadi pada Januari 2020 lalu.
Berdasarkan penjelasan di atas, informasi yang menyatakan bahwa “Perdana Menteri Tiongkok ultimatum Indonesia agar lindungi warga Tionghoa” adalah hoaks.
Kategorinya adalah false context atau konteks yang salah.***