PR INDRAMAYU - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun ini.
Namun sayangnya banyak info yang belum tentu kebenarannya beredar soal vaksin Covid-19.
Salah satunya adalah unggah viral di Facebook, nenek dan ayah memiliki daya magnet setelah melakukan vaksin Covid-19.
Dalam unggahan Facebook dengan akun bernama Rachy Rach mengklaim bahwa sang ayah dan ibunya bisa tersambung ke bluetooth setelah divaksinasi.
Bahkan terdapat video yang memperlihatkan jika memang ada daya maget.
Sebuah logam disebut berhasil menempel pada tubuhnya.
Baca Juga: Daftar Negara dengan Populasi Wanita Tercantik di Dunia, Brazil Salah Satunya
Ada juga foto kode bluetooth yang dipercaya kode dari orang tuanya yang telah menerima vaksin.
Simak ini dia narasi yang dituliskan seperti diberitakan PikiranRakyat.com sebelumnya dalam artikel berjudul Geger Video dengan Info Tubuh Tersambung ke Bluetooth Usai Disuntik Vaksin, Cek Faktanya.
“Ayah dan nenek mengandung magnet setelah suntikannya, Ayah disuntik AZ (vaksin AstraZeneca) dan nenek disuntik Pfizer. Keduanya memiliki bekas suntikan di lengan mereka. Ibu tidak magnetis.
Wtf sudahkah mereka menyuntikkan (vaksin) kepada kalian sehingga sekarang menjadi magnetis…. ini juga ada rumor tentang bluetooth. Jadi aku scan ibuku dan ayahku dan nomor yang tertera muncul, AC pada ayah dan EC pada ibu. Maaf, tapi ini gila sekali,” ujarnya.
Baca Juga: Kelelahan Salah Satunya, Ini Gejala Kanker yang Sering Diabaikan
Lantas benarkah pernyataan yang diungkap oleh Rachy Rach? Simak penjelasan lengkapnya sebagaimana Pikiran-Rakyat.com rangkum dari laman resmi turn back hoax.
Unggahan Rachy Rach yang kini beredar luas di tengah kegiatan vaksinasi yang telah dilakukan banyak negara untuk menghentikan pandemi Covid-19 membuat masyarakat ragu.
Penurut penelusuran, diketahui bahwa ia rupanya berusaha menyebarkan konspirasi soal vaksin Covid-19 yang mengandung materi berbahaya seperti magnet.
Bahkan secara tidak langsung, unggahan yang dibuat Rachy Rach mendesak masyarakat untuk tidak melakukan vaksinasi.
Gemparnya unggahan Rachy Rach itu, dibantah keras oleh para ahli terkait efek vaksinasi yang membuat badan memiliki daya magnetis.
Dr. Thomas Hope, peneliti vaksin dan profesor biologi sel dan perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air, dan bahan kimia yang menjaga PH.
Baca Juga: Terawang Hubungan Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep, Denny Darko: Sebenarnya Ada Jodoh
Sehingga tidak ada bahan apapun yang dapat berinteraksi dengan magnet, selain itu, otoritas kesehatan di AS dan Kanada menegaskan bahwa tidak ada jenis vaksin Covid-19 yang memiliki bahan berbasis logam.
Kode-kode yang ditunjukkan pada foto adalah alamat MAC (Media Access Control), Kode 12 karakter yang terpampang merupakan hasil identifikasi dari perangkat keras yang sudah terkoneksi satu sama lain.
Semua perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, konsol game, bahkan mesin cuci ber-WiFi, memiliki pola kode seperti itu.
Kode bluetooth yang tersambung pada perangkat elektronik Rachy Rach dimungkinkan berasal dari perangkat elektronik lainnya, entah itu laptop, komputer, atau smartphone yang ada di dekatnya.
Maka dari itu, klaim Rachy Rach yang meyebut memiliki daya magnet usai divaksinasi dan bisa tersambung ke bluetooth dapat disimpulkan adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.*** (PikiranRakyat.com/Ayu Nur Anjani)