Khutbah Jumat 30 Juli 2021 dengan Tema Menjalani Hidup dan Rasa Putus Asa

- 29 Juli 2021, 22:15 WIB
Berikut ini adalah khutbah Jumat 30 Juli 2021 dengan mengangkat tema menjalani hidup dan rasa putus asa.
Berikut ini adalah khutbah Jumat 30 Juli 2021 dengan mengangkat tema menjalani hidup dan rasa putus asa. /pixabay.com/@kalhh /

Renungan dari firman ini adalah setiap masalah yang dihadapi seseorang sudah diformat sesuai serta pas untuk dihadapi oleh orang tersebut. Masalahnya kemudian adalah, apakah orang tersebut meyakini bahwa sesungguhnya dirinya mampu dan berupaya secara optimal? Untuk inilah maka renungan, pengertian yang mendasar serta doa tulus dan keyakinan menjadi kunci penting untuk suksesnya menghadapi masalah hidup kita.

Mari kita urai, masalah apa yang sesungguhnya menghadang kita serta bagaimana solusinya? Pertama, apakah sumber masalah kita itu berasal dari perilaku kita sendiri? Jika benar demikian maka solusinya hanya dengan cara mengubah kebiasaan kita, misalnya boros, malas, takut, setengah hati, serakah, dll. Kedua, apakah sumber masalah itu menyangkut perilaku orang lain? Jika benar demikian maka solusinya dengan cara mengubah metode pengaruh^ kita, misalnya pengaruh terhadap teman, bawahan, atasan, tetangga, dll. Ketiga, apakah sumber masalah itu menyangkut hal di luar kendali kita? Jika benar demikian maka solusinya dengan mengubah cara pandang kita terhadapnya sebab hal itu hanya bisa diterima, misalnya terhadap gempa bumi, gunung meletus, musibah, dll. Tampak bahwa apapun masalah hidup kita pasti ada solusinya yang dimulai dari sikap dalam diri kita: mengubah kebiasaan, mengubah metode-pengaruh atau mengubah cara-pandang.

Baca Juga: Spoiler Manga Black Clover Chapter 301: Akui Perasaannya Pada Asta, Noelle Mampu Keluarkan Potensi Kekuatannya

Jamaah yang dirahmati Allah,

Apapun masalah kita dan seberapapun skalanya sungguh tidak pantas menjadikan kita berputus asa. Konon bunuh diri merupakan wujud ekstrem dari sikap berputus asa. Menurut penelitian terdapat tiga faktor pemicu atau penyebab seseorang melakukan bunuh diri. Ketiga faktor tersebut adalah: kekurangan ekonomi, penyakit menahun (kronis) dan harga-diri atau rasa-malu. Tiga pemicu itu bisa mengantarkan seseorang menuju bunuh diri jika dia merasakan hidupnya sudah buntu, capek, dan tanpa ada titik-terang. Namun pasti hal itu hanya sebatas perasaan pada si pelaku. Biasanya perasaan dan pilihan begitu itu menimpa pada jenis orang yang introvert, perasa, kurang dipedulikan orang lain, tidak dihormati lingkungannya, serta hanya dibiarkan saja. Oleh karena itu untuk mengatasi agar tidak terjerumus ke berputus asa perlu adanya dukungan dan perhatian dari keluarga, dan bisa melihat-merasakan adanya teman yang sependeritaan, ataupun adanya tempat untuk mencurahkan isi hatinya sehingga tidak menjadikannya gelap mata.

Baca Juga: Prediksi Consadole Sapporo vs Gamba Osaka, di Atas Kertas Nerazzurri Unggul

Penegasan Allah mengenai larangan putus asa tertuang pada Qs Yusuf [12]: 87:

Dan janganlah berputus-asa dari rahmat Allah, sebab sesungguhnya tidak akan berputus-asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kufur.

Berputus-asa tergotongkan perilaku kufur? Inilah penggolongan resmi dari Allah yang pasti benar, tegas dan perlu kita cermati. Barangsiapa berputus asa niscaya tergolongkan kaum kufur. Kufur di sini berarti mengingkari nikmat yang telah diterima dan juga kufur dari ke-Mahakuasaan Allah SwT, bahkan kemudian kufur dari keyakinan akan adanya Allah SwT. Bukankah hanya yang kufur saja yang berani berputus-asa? Berani melanggar ketentuan-Nya? Sebab jika ada keyakinan meskipun tipis pasti tidak akan berani berputus-asa. Begitulah larangan langsung dari Allah SwT kepada kita hamba-Nya.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 Kabupaten Indramayu Jumat 30 Juli 2021, Tersedia 45 Puskesmas

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x