Presiden Klub Gianluca Ferrero mengatakan, meskipun tidak setuju dengan keputusan UEFA, namun mereka lebih memilih mengakhiri periode ketidakpastian seputar partisipasi mereka dengan cara persuasif.
Pendekatan ini sejalan dengan penyelesaian mereka sebelumnya dengan federasi sepak bola Italia, di mana mereka membayar denda dan menerima penalti poin tanpa mengajukan banding.
“Kalau mengajukan banding, dengan hasil dan waktu yang tidak pasti, justru akan meningkatkan ketidakpastian sehubungan dengan partisipasi kami di Liga Champions UEFA 2024-2025,” sambungnya.
Sanksi Juventus yang tak bisa bermain di Liga Konferensi Eropa menjadi pukulan signifikan bagi klub, mengingat posisi mereka sebelumnya di Serie A yang finis ketujuh.
Selain Juventus, klub Liga Premier Chelsea juga menghadapi sanksi dari UEFA.
Klub yang bermarkas di London itu didenda 10 juta euro karena menyerahkan informasi keuangan yang tidak lengkap terkait riwayat transaksi yang terjadi antara 2012 dan 2019.
Perbedaan ditemukan setelah Chelsea diakuisisi oleh konsorsium Boehly-Clearlake pada tahun 2022, dan kepemilikan baru secara sukarela melaporkan masalah tersebut ke UEFA.
Baca Juga: Ramai-ramai Tambah Lapak Streaming Jualan, Kini Giliran Ruben Onsu Gabung Shopee Live