"Tidak ada masalah (dengan Thomas Doll), dia persis pelatih yang sama dengan Luis Milla, ini karakternya sama," ungkap Rezaldi.
Baca Juga: 3 Perbedaan Film Money Heist: Korea – Joint Economic Area dengan Versi Aslinya, Dibuat Lebih Cepat
Menurutnya, kesamaan itu tampak jelas karena kedua pelatih ini mengusung permainan dengan karakter yang mengandalkan umpan-umpan pendek.
Bedanya, Luis Milla bermain dengan gaya Spanyol, dan Doll yang punya ciri khas Jerman.
Lebih lanjut, Doll dicap sebagai pelatih yang keras, namun bukan arti keras yang kasar. Dia menginginkan pemain di lapangan harus spartan dan berjuang semaksimal mungkin sampai laga berakhir.
“Keras, tapi dalam artian bukan pribadi kita di luar, keras di dalam sepak bola aja," ungkap Bule.
Namun demikian, di balik sifat kerasnya, Thomas Doll dinilai sebagai pelatih yang mengayomi anak asuhnya. Arsitek asal Jerman itu diibaratkan sebagai bapak untuk Persija Jakarta.
“Di luar itu kayak bapak sendiri aja yang merangkul, ketawa-ketawa di ruang makan, selesai latihan ajak bercanda pemain, asik pelatihnya, komunikasi dekat," lanjut Rezaldi.