INDRAMAYUHITS – Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti terus merayu Vinicius Jr untuk tetap bertahan di klub.
Upaya keras dilakukan pelatih Real Madrid karena beredar kabar Viniscius Jr bakal hengkang karena Spanyol dianggap kurang bersahabat.
Untuk diketahui Viniscius Jr bersama Real Madrid serung menjadi korban rasisme.
Baca Juga: Resmi Dikontrak Jangka Panjang Arsenal, Klub-klub yang Naksir Bukayo Saka Gigit Jari
Terakhir insiden rasisme terjadi saat Real Madrid melawan Valencia Minggu lalu di La Liga antara.
Ejekan rasis diarahkan pada pemain internasional Brasil berusia 22 tahun itu selama pertandingan La Liga, yang membuat marah banyak pihak.
Vinicius Jr menyebut penghinaan rasis tidak manusiawi dalam postingan media sosial yang mendorong sponsor dan penyiar meminta pertanggungjawaban penyelenggara LaLiga.
“Apa yang hilang untuk mengkriminalisasi orang-orang ini? Dan menghukum klub secara sportif? Mengapa sponsor tidak mengenakan (sanksi) La Liga? Apakah televisi tidak jenuh menyiarkan kebiadaban ini setiap akhir pekan?" papar Vinicius.
Polisi Spanyol mengatakan bahwa empat orang telah ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan atas penggantungan boneka striker Real Madrid, Vinicius Junior dari sebuah jembatan di Madrid pada bulan Januari.
Ada desas-desus pada hari Senin yang menyatakan bahwa Vinicius Jr sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan Real Madrid dan Spanyol jika tindakan yang tepat tidak diambil.
Baca Juga: RAMALAN ZODIAK TAURUS Untuk 24 Mei 2023: Sepertinya Anda Akan Bersenang-senang Hari Ini !
Namun, Carlo Ancelotti bersikeras dan yakin bahwa pemain Brasil itu akan tetap bertahan.
Berbicara dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters, manajer Real Madrid tak yakin Vinicius ingin meninggalkan Spanyol saat ini.
"Saya tidak berpikir (dia akan meninggalkan Spanyol), karena dia mencintai sepakbola dan Real Madrid. Kecintaannya pada klub sangat besar dan dia ingin berkarir di sini," lanjut Ancelotti.
Ancelotti juga mengatakan bahwa Vinicius adalah korban dalam seluruh insiden itu dan mengatakan seolah-olah menghina orang di dalam stadion adalah hal yang wajar.
Dia menegasakan bawa tidak semua orang satu stadion melakukan tindakan tak manusiawi, hanya beberapa kelompok kecil yang berperilaku sangat buruk.
Dia mencontohkan di kandang Mallorca dan Valladolid yang sepertinya sudah menjadi kebiasaan.
Di luar ejekan rasisme, tampaknya normal untuk menghina orang di dalam stadion. ***