Jika manusia menyadari makna sholat yang dalam, maka dipastikan tidak akan bisa melepaskan diri dari sholat, karena di dalamnya memiliki kandungan doa sebagai jembatan utama penghambaan atas kelemahan manusia kepada yang Maha Segala yakni Allah SWT.
Prof Quraish Shiba mengutip pendapat William James, filosof dan psikolog Amerika. Menurutnya, ketika masuk di suatu wilayah tentu tidak semua daerah akan ditemukan bioskop, pasar, tempat hiburan.
Tetapi, kata William, tidak mungkin masuk di suatu wilayah tidak bisa menemukan tempat untuk berdoa.
"Kenapa begitu? Dia jawab karena manusia siapapun pasti pernah mengharap. Mengharap memperoleh sesuatu atau takut dari sesuatu, tidak ada orang yang tidak pernah mengharap, kalau sekarang tidak, besok," sambung Prof Quraish Shihab.
Hidup ini, tutur dia, tidak jarang diliputi ketidakpastian. Katakanlah tenang waktu muda, tapi saat menghadapi tua sudah mulai takut, cemas.
Karena manusia memiliki rasa cemas, maka akhirnya mengharap, memohon dan berdoa. Dalam perjalanan hidup tidak semua kecemasan atau harapan dapat dipenuhi oleh pihak lain, maka ketika itu pasti akan menuju Allah, dia berdoa dan media paling utama adalah sholat.
Abbas Al Aqqad, kata Prof Quraish, seorang filosofi Mesir itu menyampaikan bahwa sholat adalah kebutuhan jiwa sekaligus kebutuhan akal manusia.
"Karena kalau Anda memiliki harapan, suka atau tidak suka percaya atau tidak percaya, setelah harapan buntu Anda pasti ke atas, itu pasti," kata penyusun Kitab Tafsir Misbah ini.