INSRAMAYUHITS - Umat Islam di dunia akan merayakan hari Raya Idul Adha.
Di Indonesia Hari Raya Idul Adha 1443 H akan dirayakan pada hari Minggu 10 Juli 2022.
Momen sejarah bagi umat manusia di seluruh dunia kususnya umat Islam, tentu harus diperingati dengan hati yang bahagia dan penuh rasa syukur.
Baca Juga: Empat Amalan Sunah Selain Berkurban yang Dilakukan Saat Idul Adha
Hal itu dilakukan untuk senantiasa terus istiqomah mengingat Sang Pencipta.
Sebagai manusia yang di tugaskan untuk menyembah dan beribadah kepadaNya, momen Idul Adha diharapkan mampu meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Tentunya dengan terus mengumandangkan Takbir, Tahlil dan Tahmid, selain itu kita dapat merayakan Idul Adha untuk menambah ketaatan kita dengan kata-kata yang indah, yaitu puisi.
Berbagi puisi dapat menjadi salahsatu cara untuk merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H.
Berikut ini puisi Hari Raya Idul Adha 1443 H:
Al Kisah Dua Cahaya Penuh Cinta
Karya: Aris Maya
Seperti Ismail sang cahaya cinta
Rela meregang nyawa mengorbankan raga
Dihadapan jiwa besar ayahanda
Cinta nyata menyatu ke yang Kuasa
Dan kuasanya yang tiada tanding
Merubah sang cinta dengan se ekor kambing
Oh Ismail juga Ibrahim tanpa merasa berkorban.
Sang dua Cahaya hanya demi Cinta
Satu wujud ketaatan abadan abada
Kepada pemilik segala-gala.
Oh, sudah korban apa kita
Merasa paling berkurban saat berkurban
Tanpa secuil rasa taat
Di kepala muncul gila hormat
Ingin disebut hebat
Tuhan ku Tuhan ku
Penuh hewan di diri ku
Sangat buas demi puas
Hewani mengalahkan manusiawi
Aduhai manusia
Di momen cinta cahaya kasih Ismail dan Ibrahim
Mari merela serahkan segala raga
Yang terpenjara
Di jeruji tanpa besi, yang di sebut Dunia.
Maafkan Aku Setulus Hati
Karya: Ozy V. Alandika
Laksana tumpukan pasir di pinggir pantai. Ternyata dosa-dosaku bisa jadi lebih dari itu. Padahal belum genap caturwulan.
Ketika takbir berkumandang, aku malu kepada rembulan. Cahaya redup yang menerangi malam membuatku ingat akan banyaknya kesalahan.
Kepada diriku sendiri, kepadamu, kepada mereka semua.
Aku sering kali lupa kepada langit hingga selalu berbahagia membasuh keringat di atas tanah.
Ya Allah, aku sedih. Lantunan tahmid dan tasbih menggetarkan imanku. Aku banyak salah. Kembali hina.
Di hari yang begitu indah ini, maafkan aku setulus hati. Bukan hanya untuk hari ini tapi juga kemudian.
Catatan Rindu di Hari Kemenangan
Karya: Ozy V. Alandika
Senja sore ini tampak manis. Mendung tak lagi bergemuruh. Malah awan merah yang menghampiri tiap-tiap sudut pandangku.
Ya Rabb, pemandangan ini begitu indah!
Gema takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil kembali membuatku rindu. Aku rindu untuk kembali memperbanyak sujud kepada-Mu.
Beratus hari ini, barangkali lidahku kelu. Terlalu banyak mengucap keluh. Terlalu sedikit melambungkan syukur.
Berdoa kepada-Mu sesejuk embun pagi. Rasanya begitu banyak menautkan catatan rindu di hari kemenangan.
Aku dan teman-teman kembali menang untuk kedua kalinya. Rindu ini menang, dan semoga keikhlasan semakin tertinggikan.
Idul Adha dan diri kita yang penuh pengorbanan. Kuharap hati ini semakin tegar dan bersemayam manis di sebalik kerendahan hati. ***