Puisi Politik Pemilu 2024, Mengandung Sajak Pemersatu Bangsa Demi Utuhnya Bhineka Tunggal Ika

2 Februari 2024, 21:44 WIB
Ilustrasi - Puisi Politik Pemilu 2024, Mengandung Sajak Pemersatu Bangsa Demi Utuhnya Bhineka Tunggal Ika /Pexels.com/

IndramayuHits.com - Berikut Puisi Politik Pemilu 2024, yang sajaknya mengandung pemersatu bangsa demi utuhnya bhineka tunggal ika.

Pesta demokrasi di Indonesia tinggal menghitung hari, pada Rabu, 14 Februari 2024 nanti semua rakyat tanah air akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu (pemilihan umum).

Semua sudah pasti telah menentukan pilihan masing-masing, baik pilihan untuk, calon presiden dan wakil presiden, DPD Provinsi, DPR RI, sampai Calon DPRD Kabupaten/kota.

Baca Juga: Puisi 'Hujan di Bulan Juni' Karya Sapardi Djoko Damono Sang Legenda Sastra Indonesia

Untuk itu, agar semakin mantap dalam memilih yang memang itu merupakan rahasia pribadi, mari simak Puisi berikut ini agar perbedaan dalam menentukan hak suara tidak menjadi huru hara di kehidupan sehari-hari.

Puisi Politik Pemilu 2024

 

1. Menjelang Pemilu

Baca Juga: 3 Puisi W.S. Rendra Untuk Kemerdekaan Indonesia, Sadarkan Jiwa Tentang Makna Perjuangan Pahlawan !

di sebalik bilik, kita menentukan cinta 

yang sangat rahasia

hanya dua mata menjadi saksi

ku pilih tanpa dikasih

Karena cinta sola janji suci

 

Tapi, berharap sedikit saja

jangan banyak-banyak

Toh juga bakal tidur nyenyak

tak perlu dijunjung

biar dijinjing

sebab jika nanti ingkar janji

tidak terkejut 

Karena kita, sudah biasa patah hati

 

2. 2024 

Baca Juga: PUISI Galak W.S. Rendra, Tentang Tragedi Mei 1998, Air Mata Mengalir Dalam Sajaknya !

awal tahun penuh rintik

rinainya beraroma politik

menyengat-nyengat

menderas di 2024

berharap tidak membawa banjir konflik

namun membawa arus cerita menarik

juga nyanyian asik

yang menghibur hati negeri

bukan nyinyiran yang berisik

yang bikin muak hati negeri

.

andai politik di bungkus secara apik

semoga hujan mengalirkannya hingga ke samudra bhineka

andai politik sebagai ajang saling mencekik

biar hujan menenggelamkannya Hingga ke samudra bhineka

biar bhineka menyaksikan perbedaan yang mengerikan

mari berpolitik dengan riang gembira

bukan berpolitik dengan keras kepala

mari ber-binheka dengan bangga

bukan ber-bhinneka tapi durhaka

tunjukkan bahwa kita tunggal ika.***

Editor: Aris Maya

Tags

Terkini

Terpopuler