3 Puisi Tentang Hari Raya Idul Adha 1443 H yang Indah nntuk Menambah Taat pada Tuhan Yang Maha Kuasa

9 Juli 2022, 12:47 WIB
3 Puisi Tentang Hari Raya Idul Adha 1443 H yang Indah Untuk Menambah Taat pada Tuhan Yang Maha Kuasa. /Pixabay.com/mohamed_hassan

INSRAMAYUHITS - Umat Islam di dunia akan merayakan hari Raya Idul Adha.

Di Indonesia Hari Raya Idul Adha 1443 H akan dirayakan pada hari Minggu 10 Juli 2022.

Momen sejarah bagi umat manusia di seluruh dunia kususnya umat Islam, tentu harus diperingati dengan hati yang bahagia dan penuh rasa syukur.

Baca Juga: Empat Amalan Sunah Selain Berkurban yang Dilakukan Saat Idul Adha

Hal itu dilakukan untuk senantiasa terus istiqomah mengingat Sang Pencipta.

Sebagai manusia yang di tugaskan untuk menyembah dan beribadah kepadaNya, momen Idul Adha diharapkan mampu meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT.

Tentunya dengan terus mengumandangkan Takbir, Tahlil dan Tahmid, selain itu kita dapat merayakan Idul Adha untuk menambah ketaatan kita dengan kata-kata yang indah, yaitu puisi.

Baca Juga: Batas Waktu Takbir Idul Adha Dikumandangkan sampai Kapan? Ini Waktu Takbir dan Lafadz Takbir Idul Adha

Berbagi puisi dapat menjadi salahsatu cara untuk merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Berikut ini puisi Hari Raya Idul Adha 1443 H:

Al Kisah Dua Cahaya Penuh Cinta

Karya: Aris Maya

Seperti Ismail sang cahaya cinta

Rela meregang nyawa mengorbankan raga

Dihadapan jiwa besar ayahanda

Cinta nyata menyatu ke yang Kuasa

Dan kuasanya yang tiada tanding

Merubah sang cinta dengan se ekor kambing

Oh Ismail juga Ibrahim tanpa merasa berkorban.

Sang dua Cahaya hanya demi Cinta

Satu wujud ketaatan abadan abada

Kepada pemilik segala-gala.

Oh, sudah korban apa kita

Merasa paling berkurban saat berkurban

Tanpa secuil rasa taat

Di kepala muncul gila hormat

Ingin disebut hebat

Tuhan ku Tuhan ku

Penuh hewan di diri ku

Sangat buas demi puas

Hewani mengalahkan manusiawi

Aduhai manusia

Di momen cinta cahaya kasih Ismail dan Ibrahim

Mari merela serahkan segala raga

Yang terpenjara

Di jeruji tanpa besi, yang di sebut Dunia.

Maafkan Aku Setulus Hati

Karya: Ozy V. Alandika

Laksana tumpukan pasir di pinggir pantai. Ternyata dosa-dosaku bisa jadi lebih dari itu. Padahal belum genap caturwulan.

Ketika takbir berkumandang, aku malu kepada rembulan. Cahaya redup yang menerangi malam membuatku ingat akan banyaknya kesalahan.

Kepada diriku sendiri, kepadamu, kepada mereka semua.

Aku sering kali lupa kepada langit hingga selalu berbahagia membasuh keringat di atas tanah.

Ya Allah, aku sedih. Lantunan tahmid dan tasbih menggetarkan imanku. Aku banyak salah. Kembali hina.

Di hari yang begitu indah ini, maafkan aku setulus hati. Bukan hanya untuk hari ini tapi juga kemudian.

Catatan Rindu di Hari Kemenangan

Karya: Ozy V. Alandika

Senja sore ini tampak manis. Mendung tak lagi bergemuruh. Malah awan merah yang menghampiri tiap-tiap sudut pandangku.

Ya Rabb, pemandangan ini begitu indah!

Gema takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil kembali membuatku rindu. Aku rindu untuk kembali memperbanyak sujud kepada-Mu.

Beratus hari ini, barangkali lidahku kelu. Terlalu banyak mengucap keluh. Terlalu sedikit melambungkan syukur.

Berdoa kepada-Mu sesejuk embun pagi. Rasanya begitu banyak menautkan catatan rindu di hari kemenangan.

Aku dan teman-teman kembali menang untuk kedua kalinya. Rindu ini menang, dan semoga keikhlasan semakin tertinggikan.

Idul Adha dan diri kita yang penuh pengorbanan. Kuharap hati ini semakin tegar dan bersemayam manis di sebalik kerendahan hati. ***

Editor: Kalil Sadewo

Tags

Terkini

Terpopuler