7 Tahun Stagnan, Pasca Covid-19 Berakhir Harga Properti Diperkirakan akan Melonjak Naik

- 27 Oktober 2020, 19:14 WIB
Bisnis perumahan yang merupakan salah satu subsektor properti.
Bisnis perumahan yang merupakan salah satu subsektor properti. /Antara

 

PR INDRAMAYU- Paulus Totok Lusida selaku Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) mengungkapkan masyarakat melihat ketika pandemi Covid-19 berakhir kemungkinan harga properti melonjak.

"Memang dari masyarakat sendiri melihatnya bahwa ketika pandemi Covid-19 berakhir pasti akan terjadi lonjakan harga properti," kata Paulus Totok dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa 27 Oktober 2020.

Menurut Paulus, mengapa kemungkinan terjadi lonjakan harga? Karena sejak 2013 sampai hari ini relatif harga properti dalam kondisi stagnan.

Baca Juga: Resmi! Penetapan Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2020 Jatuh Tanggal 28 dan 30 Oktober

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antaranews,  27 Oktober 2020,  Pelaku properti memperkirakan para investor asing yang sudah melakukan persiapan untuk membuka perumahan baru di Indonesia, contohnya di Tangerang Selatan, dengan demikian ini sangat optimistis dengan kondisi yang ada.

Menurut Paulus, penjualan properti di kuartal II sempat mengalami penurunan namun pada kuartal III sudah mengalami peningkatan lagi.

Paulus Totok mencontohkan Summarecon melakukan penjualan tiga kluster perumahan langsung terjual habis dalam sehari. Setelah itu Ciputra melakukan penjualan akhir ini sangat laku keras.

Baca Juga: Jabar Kembali Perpanjang PSBB, Dikarenakan Dominasi Kasus Positif Covid-19 Tinggi di 3 Daerah Ini

"Yang namanya pandemi pasti awal dan akhir, kita optimistis melalui pameran Property Fiesta Virtual Expo 2020 ini bahwa penjualannya akan luar biasa karena masyarakat sudah menilai sendiri inilah momentum yang tepat untuk membeli properti," kata Paulus.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan III 2020 mencapai Rp209 triliun, tumbuh tipis 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp205,7 triliun.

Baca Juga: Resmi! Upah Minimum 2021 Sama dengan Upah Minimum 2020 Alias Tidak Naik

BKPM mencatat lima sektor utama realisasi investasi pada triwulan III 2020 yakni transportasi, gudang dan telekomunikasi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan, listrik, gas dan air, konstruksi perumahan, kawasan industri dan perkantoran.** 

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x