Parenting: Lima Cara Bijaksana Mendisiplinkan Anak Tanpa Harus Membentak

- 18 Februari 2024, 17:52 WIB
Parenting: Lima Cara Bijaksana Mendisiplinkan Anak Tanpa Harus Membentak
Parenting: Lima Cara Bijaksana Mendisiplinkan Anak Tanpa Harus Membentak /pexels/monstera

IndramayuHits.com - Apakah Anda sebagai orang tua sulit mengontrol diri saat anak berbuat salah? Lalu anda mengancam? Membentak dan berteriak?

Ketahuilah, bahwa membentak ana sangat tidak dianjurkan dalam mendisiplinkan, sebaliknya itu sangat mengancam perkembangan otak mereka.

Lalau Apa alternatif selain membentak anak?

Anak-anak yang memiliki hubungan positif dan komunikasi yang sehat dengan orang tuanya sering kali berperilaku baik dan ingin membahagiakan orang tuanya. 

Membentak anak bukanlah cara terbaik untuk memperbaiki perilaku buruknya. 

Berikut beberapa strategi bijaksana sebagai orang tua tanpa harus membentak anak.

Baca Juga: Penting untuk Orang Tua ! Berikut Adalah Dampak Buruk Membentak Anak, Ternyata Negatif Banget

1. Tinggalkan zona konflik. 

Melangkah atau menjauh dari ruangan selama beberapa detik dapat memberi Anda waktu untuk menenangkan diri, menilai kembali situasi, dan memikirkan apa yang bisa dilakukan daripada berteriak.

2. Kenali pemicunya. 

Berteriak tidak terjadi begitu saja. Biasanya ini merupakan respons terhadap perilaku atau stres tertentu. Kesadaran diri dapat membantu Anda membuat pilihan yang lebih baik dan menghindari teriakan.

3. Dorong anak Anda untuk mengekspresikan emosinya. 

Ketika anak Anda melakukan sesuatu yang salah, cobalah berbicara dengannya tentang emosinya dan dorong dia untuk mengungkapkan perasaannya.

 Melakukan hal ini dapat membantu anak Anda mengembangkan sikap hormat dan memahami perasaan Anda terhadap perilaku buruknya.

4. Atasi perilaku buruk dengan tenang namun tegas. 

Baca Juga: Parenting: Yuk Jadi Orang Tua yang Sabar ! Berikut Mitos dan Fakta Tentang Bahayanya Memarahi Anak

Jika anak Anda berperilaku buruk, hindari mengatakan hal-hal yang menyakitkan yang dapat menurunkan semangatnya. Mempertahankan kontak mata dengan anak Anda ketika berbicara dengannya tentang perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima akan menciptakan ikatan komunikasi yang kuat.

5. Menerapkan konsekuensi dan menghilangkan ancaman. 

Anak merasa terancam ketika orang tuanya membentak atau menghukumnya. Daripada berteriak ketika anak Anda berperilaku buruk, terapkan konsekuensi atas tindakannya. Konsekuensinya tidak harus parah. 

Itu bisa berupa sesuatu yang sederhana, seperti mengambil mainan, memberinya waktu istirahat, atau mengurangi waktu pemakaian perangkat.***

Editor: Aris Maya

Sumber: Medicinenet.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah