2. Kenali pemicunya.
Berteriak tidak terjadi begitu saja. Biasanya ini merupakan respons terhadap perilaku atau stres tertentu. Kesadaran diri dapat membantu Anda membuat pilihan yang lebih baik dan menghindari teriakan.
3. Dorong anak Anda untuk mengekspresikan emosinya.
Ketika anak Anda melakukan sesuatu yang salah, cobalah berbicara dengannya tentang emosinya dan dorong dia untuk mengungkapkan perasaannya.
Melakukan hal ini dapat membantu anak Anda mengembangkan sikap hormat dan memahami perasaan Anda terhadap perilaku buruknya.
4. Atasi perilaku buruk dengan tenang namun tegas.
Baca Juga: Parenting: Yuk Jadi Orang Tua yang Sabar ! Berikut Mitos dan Fakta Tentang Bahayanya Memarahi Anak
Jika anak Anda berperilaku buruk, hindari mengatakan hal-hal yang menyakitkan yang dapat menurunkan semangatnya. Mempertahankan kontak mata dengan anak Anda ketika berbicara dengannya tentang perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima akan menciptakan ikatan komunikasi yang kuat.
5. Menerapkan konsekuensi dan menghilangkan ancaman.
Anak merasa terancam ketika orang tuanya membentak atau menghukumnya. Daripada berteriak ketika anak Anda berperilaku buruk, terapkan konsekuensi atas tindakannya. Konsekuensinya tidak harus parah.