7 Cara Membuat Portofolio Menarik untuk Desainer Lulusan Baru

8 Juni 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi laptop. Berikut merupakan cara membuat portofolio yang menarik untuk desainer lulusan baru, salah satunya ceritakan proyek yang pernah dikerjakan. /Pixabay/Free-Photos

PR INDRAMAYU – Portofolio merupakan salah satu hal penting yang biasa digunakan untuk melamar pekerjaan.

Portofolio berisi rangkuman hasil karya yang dikumpulkan menjadi satu dokumen.

Tak sedikit, profesi desainer akan selalu diminta portofolio saat melakukan wawancara pekerjaan.

Untuk lulusan baru, tentu akan merasa kebingungan portofolio apa yang harus dibuat, sementara mereka belum ada pengalaman pekerjaan.

Baca Juga: Sang Adik Ipar Ramai Disindir, Suami Oki Setiana Dewi Bela Ria Ricis dan Tunjukkan Bukti Transfer Adsense

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari kanal YouTube Dosen Daily, berikut 7 cara membuat portofolio menarik untuk desainer lulusan baru:

1. Menceritakan proyek-proyek desain yang pernah dikerjakan saat kuliah

Lulusan baru yang belum pernah mengerjakan suatu proyek desain di perusahaan, bisa membuat portofolio desain yang pernah dikerjakan saat kuliah.

Mulai dari karya-karya desain saat mengikuti acara sekolah atau tugas-tugas kuliah yang pernah dikerjakan.

Baca Juga: 5 Daftar Liga yang Menyumbang Pemain Terbanyak di Euro 2021, Liga Inggris Teratas

Pilihlah karya dengan hasil atau nilai terbaik untuk dicantumkan di dalam portofolio.

2. Tunjukkan karya di bidang relevan

Profesi sebagai desainer juga terbagi di beberapa bidang.

Apabila melamar di perusahaan interior, maka lampirkanlah karya seputar desain interior.

Namun jika melamar di perusahaan bidang periklanan, maka bisa melampirkan berbagai karya desain grafis yang pernah dibuat.

Baca Juga: 5 Pembalap F1 Terbaik di GP Azerbaijan, Sebastian Vettel Menjadi Bintang 

3. Gunakan kertas ukuran sedang

Tidak diperkenankan untuk membuat portofolio menggunakan kertas berukuran terlalu besar.

Setidaknya ukuran kertas A4 adalah ukuran paling besar untuk membuat sebuah portofolio.

Hal itu agar perekrut dapat membaca dan memegang dokumen portofolio dengan nyaman.

Baca Juga: Ria Ricis Hindari Menulis Buku MAAF Saat Malam Hari: Gak Fokus Malah Sampai Menangis

4. Menulis profil diri di halaman pembuka

Menuliskan profil diri secara singkat bisa mempermanis isi portofolio.

Selain dapat dijadikan sebagai halaman pembuka, menulis profil juga berguna agar perekrut mengetahui identitas diri pelamar sebelum melihat isi portofolionya.

5. Membuat daftar isi

Umumnya Portofolio dibuat seperti buku tipis yang memiliki beberapa halaman.

Baca Juga: Bebasnya Jerinx dari Penjara Disebut Hari Bersejarah, SID Kumpul Lagi: Selamat Datang Kembali ke Rumah

Untuk memudahkan perekrut mencari poin-poin dari isi portofolio, maka membuat daftar isi di awal halaman sangat diperlukan.

6. Menulis Curriculum Vitae (CV)

CV dapat dibuat secara terpisah atau digabungkan di dalam portofolio.

Dengan membuat CV di dalam portofolio tentu dapat mempermudah perekrut untuk melihat data diri, riwayat pendidikan serta skill yang dimiliki oleh pelamar.

Baca Juga: Peringati 100 Tahun Kelahiran Soeharto, Fadli Zon: Dia Selamatkan Indonesia dari Komunisme

7. Melampirkan proyek yang pernah dibuat

Pilihlah proyek desain terbaik yang pernah dibuat untuk menunjukkan keunggulan sebagai desainer.

Lampirkan proyek desain beserta deskripsinya secara lengkap mulai dari judul, keterangan, tahun pembuatan dan penghargaan yang didapatkan apabila memenangkan suatu perlombaan dari karya tersebut.

Selain itu, pelamar dapat melampirkan dokumentasi terkait hobi yang relevan dengan isi portofolio khususnya di bidang kesenian.

Dengan cara tersebut perekrut akan tertarik dengan portofolio desain yang pelamar buat.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: YouTube DOSEN DAILY

Tags

Terkini

Terpopuler