Network
PR INDRAMAYU – Jelang Turnamen Thailand Open 2021, kabar tak sedap justru datang dari Federasai Bulutangkis Dunia BWF yang mengumumkan bahwa 8 pemain Bulutangkis Indonesia Terlibat Skandal Pengaturan Skor hingga Perjudian.
Mendengar hal itu, Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) angkat suara.
Melalui kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI Broto Happy menyatakan bahwa ke delapan atlet Bulutangkis yang terlibat skandal pengaturan skor serta judi tersebut bukanlah pemain Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Lirik Lagu Full Sarang Dosa yang Viral di TikTok, Ternyata Isinya tentang Dosa Lisan!
“Delapan orang atlet yang diduga terlibat pengaturan skor atau tindakan ilegal lainnya yang dituduhkan BWF bisa dipastikan bukan pemain pelatnas PBSI Cipayung,” ungkap Broto melalui laman Antara News pada 8 Januari 2021.
Pernyataan tegas yang dikeluarkan PBSI tersebut guna menyikapi kabar dari BWF bahwa ada delapan pemain Indonesia yang terlibat tindakan ilegal.
Tindakan ilegal yang dilakukan diantaranya terkait pengaturan hasil pertandingan, sengaja mengalah dalam permainan, memanipulasi hasil permainan hingga terlibat pertaruhan atau judi.
Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Mahfud MD Berjoget setelah FPI Dibubarkan?
Dalam keterangan resminya, PBSI menjelaskan bahwa ke delapan atlet yang terlibat tindakan ilegal yang dituduhkan BWF itu terjadi pada 2015 hingga 2017 yang lalu, dimana mereka pada saat itu bukanlah bagian dari pemain pelatnas PBSI.
