Kepala BKKN: Pernikahan Dini Berkontribusi pada Munculnya Kasus Stunting

- 18 Juli 2022, 15:04 WIB
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menjelaskan tentang Stunting.
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo menjelaskan tentang Stunting. /Fazriel Dhany/

INDRAMAYUHITS – Pernikahan di bawah umur ternyata berkontribusi pada angka kasus stunting yang terjadi Indonesia, selain masalah sosial lainnya.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo dalam acara KLARIFIKASI bersama Forum Pimred PRMN.

Menurut Hasto, para remaja yang belum cukup umur dan memilih menikah, sejatinya masih dalam masa pertumbuhan.

Baca Juga: CRAZY RICH! Ramalan Zodiak Virgo Besok, 19 Juli 2022: Untuk Jadi Kaya Kunci Anda adalah Team Work

Ketika pasangan pernikahan dini ini langsung hamil dan punya anak, maka ada tanggung jawab yang tak mudah, yakni menumbuhkan anak yang dikandung dan dilahirkan tersebut.

"Kontribusi (kasus stunting) dari kawin usia muda itu karena mereka itu sebenarnya masih tumbuh kemudian harus menumbuhkan orang lain dalam hal ini (anak yang dikandung)," ungkap Hasto.

Dalam perspektif kesehatan, kata dia, saat remaja perempuan dalam usia pertumbuhan dan kemudian mengandung, maka kalsium dan gizi yang seharusnya untuk tumbuh kembang dirinya turut diserap oleh anak sejak dalam masa kandungan.

Baca Juga: Wangsit Siliwangi : Ingin Dapat Kunjungan Prabu Siliwangi, Ini Syaratnya

Pada kondisi inilah yang menyebabkan proses penyerapan gizi pada anak yang dikandung menjadi kurang maksimal.

"Sehingga akhirnya ibu ini jadi terhambat sendiri. Orang yang masih tumbuh harus menumbuhkan orang lain," tandas dia.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x