INDRAMAYUHITS - Penyesuaian kuota haji atas kebijakan pemerintah Arab Saudi karena kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, membuat pemerintah Indonesia harus mengurangi jumlah tenaga kesehatan yang bertugas pada musim ibadah haji tahun ini.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr Budi Sylvana MARS yang dilansir kemkes.go.id, petugas kesehatan yang terlibat pada ibadah haji tahun ini memang mengalami penurunan secara jumlah, namun dari sisi komposisi jenis tenaga kesehatan ada penambahan.
Setidaknya ada 12 tenaga dokter spesialis yang terlibat pada musim ibadah haji tahun ini.
Baca Juga: UPDATE INFO HAJI: Arab Saudi Cuaca Ekstrim, Tak Perlu Memaksa Umrah Berulang-ulang
Tenaga dokter spesialis ini terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis bedah orthopedi, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis kedokteran jiwa.
Juga dokter spesialis anastesi, dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis kedokteran penerbangan dan dokter spesialis mikrobiologi klinik, lanjut Budi.
Selain fasilitas tenaga kesehatan, pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan beberapa fasilitas kesehatan lainnya untuk para jamaah haji Indonesia di Tanah Suci. Di antara fasilitas kesehatan tersebut adalah:
Kantor Kesehatan Haji Indonesia
Ada sekitar 296 titik layanan kesehatan yang berada di Mekah, Madinah dan Jeddah.