INDRAMAYUHITS - Ketum Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta semua pihak untuk tidak mempolitisasi polemik rencana pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Gus Yahya dalam pidato sambutannya di acara Musyawarah Kerja Wilayah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Peringatan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) 2022 secara daring di Aula Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis.
"Kita tidak perlu tergesa-gesa menjadikan politisasi masalah semacam ini sebagai masalah antara pemerintah dengan rakyat, masalah pemerintah menindas rakyat, dan sebagainya. Kita tidak boleh berlebihan dalam soal ini," kata Gus Yahya secara daring di Semarang, dikutip IndramayuHits.com dari ANTARA, Kamis.
Baca Juga: Info Penting bagi yang Mau ke Bandung, 5 Gerbang Tol Ini Bakal Ditutup pada Akhir Pekan
Terkait polemik di Desa Wadas, Gus Yahya meminta semua pihak bersama-sama mencari jalan keluar. Oleh karena itu, NU siap menjembatani komunikasi antara pemerintah dan warga.
"Yang kita butuhkan sekarang adalah jalan keluarnya; dan Nahdlatul Ulama, insya Allah, akan siap terus hadir mendampingi rakyat dan membantu pemerintah melancarkan komunikasi antara pemerintah dengan rakyat itu sendiri," jelasnya.
Gus Yahya percaya jika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan segera menyelesaikan persoalan penambangan batu andesit di Desa Wadas.
Apalagi Kabupaten Purworejo memiliki hubungan emosional dengan orang nomor satu di Jateng itu.
"Mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik; dan kalau saya pribadi sangat yakin bahwa ini bisa diselesaikan, karena ini masalahnya dengan tetangga Pak Ganjar yang orang Purworejo," tukasnya.
Ganjar Pranowo, yang turut hadir dalam acara tersebut, menilai dukungan dari Gus Yahya dan PBNU tersebut menjadi energi tambahan bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk dapat berkomunikasi lebih baik dengan masyarakat Wadas.