Network
INDRAMAYUHITS - Presiden joko Widodo intruksikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga minyak goreng di dalam negeri.
"Soal minyak goreng, karena harga CPO (crude palm oil) di pasar ekspor sedang tinggi, saya perintahkan kepada Menteri Perdagangan untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri," kata Presiden Jokowi seperti disampaikan dalam video yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Senin.
Diketahui saat ini harga minyak goreng sudah melambung tinggi. Oleh karena itu, Jokowi menyebut bila perlu digelar operasi pasar kembali.
Baca Juga: Pulang Dari Luar Negeri 20 Warga Jabar Terpapar Omicron
"Sekali lagi prioritas pertama pemerintah adalah kebutuhan rakyat, harga minyak goreng harus tetap terjangkau," ungkap Presiden.
"Saya perlu mengingatkan bahwa pemerintah mewajibkan perusahaan swasta, BUMN, beserta anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan maupun pengolahan sumber daya alam lainnya untuk mengutamakan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum melakukan ekspor," tambah Presiden.
Hal tersebut, menurut Presiden Jokowi, adalah amanat Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 bahwa "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.".
Baca Juga: Laga Persib vs Persita, Jadi Pembuktian Para Pemain Brazil, Siapa Terbaik?
Dikutip IndramayuHits.com dari antaranews.com, berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 3 Januari 2022 minyak goreng kemasan bermerek 1 senilai Rp20.400 per kilogram, minyak goreng kemasan bermerek 2 seharga Rp20.200 per kilogram, dan minyak goreng curah secara nasional terpantau sebesar Rp18.550 per kilogram.
Tingginya harga minyak goreng tersebut disebabkan sejumlah hal, pertama meningkatnya harga CPO internasional yang mencapai 1.305 dolar AS/ton atau naik 27,17 persen dari awal 2021 yang memicu kenaikan harga minyak goreng.
