SEMERU TERKINI: Gusuran Awan Panas Menyebar ke 6 Desa, 8 Kecamatan Terdampak Abu Vulkanik

- 6 Desember 2021, 05:38 WIB
Luncuran awan panas letusan Gunung Semeru.
Luncuran awan panas letusan Gunung Semeru. /Pikiran Rakyat

INDRAMAYUHITS – Yang berbahaya dari meletusnya Gunung Semeru adalah semburan debu vulkanik yang membentuk awan panas. Sebab bisa melukai, bahkan menewaskan orang yang terkena awan panas.

Puluhan orang yang ditemukan tim evakuasi dalam keadaan tewas dan luka-luka mayoritas adalah dampak dari awan panas.

Oleh karena itu, di antara fokus utama sasaran evakuasi tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Lumajang adalah desa-desa yang terkena sebaran awan panas.

Baca Juga: Meletusnya Gunung Semeru dan Mitos Terbelahnya Jawa Versi Ramalan Jayabaya

Berdasarkan data dari BNPB, BPBD dan pihak terkait yang berada di posko evakuasi menyebutkan, wilayah yang terkena guguran awan panas yang menyembur dari Gunung Semeru berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.

Untuk di Kecamatan Pronojiwo menyebar ke Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, dan Supiturang. Sedangkan untuk Kecamatan Candipuro, desa yang terkena awan panas adalah Desa Sumberwuluh dan Sumbermujur.

Desa-desa yang terkena sebaran awan panas panas guguran Gunung Semeru menyebabkan banyak rumah warga tertutup material vulkanik. Bahkan, dikabarkan akses penghubung dari Lumajang menuju Malang yakni jembatan Gladak Perak di daerah Curah Kobokan terputus.

Baca Juga: Perut Buncit Berisiko Osteoporosis, Kata Periset Harvard University

Sejumlah alat berat pun sudah dikerahkan BPBD Kabupaten Lumajang, Minggu siang untuk membuka akses jalan tersebut, agar kembali bisa diakses warga.

Sementara itu, ada delapan kecamatan yang berstatus terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading (Desa Argoyuwono), Kecamatan Tirtoyudo (Desa Purwodadi dan Gadungsari), Kecamatan Pagelaran (Desa Clumprit).

Berikutnya di Kecamatan Wajak (Desa Bambang), Kecamatan Kepanjen (Desa Panggungrejo dan Mojosari). Kecamatan Dampit (Kelurahan Dampit), Kecamatan Bantur (Desa Bantur dan Rejosari), serta Kecamatan Turen (Desa Talok).

Selain mencari warga yang dilaporkan hilang, tim evakuasi juga sejauh ini telah mengangkut masyarakat yang berada di daerah berbahaya untuk di evakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman.

Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru masih dalam status level II atau waspada.

Untuk pemantauan kondisi udara menggunakan radar Accuweather Udara, menunjukkan tingkat polusi tinggi. Itu artinya, negatif atau berbahaya, trutama bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, disabilitas, dan anak-anak.

Dari pantauan radar tersebut juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti disebabkan karena curah hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru cukup besar. ***

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x