INDRAMAYUHITS – Yang berbahaya dari meletusnya Gunung Semeru adalah semburan debu vulkanik yang membentuk awan panas. Sebab bisa melukai, bahkan menewaskan orang yang terkena awan panas.
Puluhan orang yang ditemukan tim evakuasi dalam keadaan tewas dan luka-luka mayoritas adalah dampak dari awan panas.
Oleh karena itu, di antara fokus utama sasaran evakuasi tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Lumajang adalah desa-desa yang terkena sebaran awan panas.
Baca Juga: Meletusnya Gunung Semeru dan Mitos Terbelahnya Jawa Versi Ramalan Jayabaya
Berdasarkan data dari BNPB, BPBD dan pihak terkait yang berada di posko evakuasi menyebutkan, wilayah yang terkena guguran awan panas yang menyembur dari Gunung Semeru berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Untuk di Kecamatan Pronojiwo menyebar ke Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, dan Supiturang. Sedangkan untuk Kecamatan Candipuro, desa yang terkena awan panas adalah Desa Sumberwuluh dan Sumbermujur.
Desa-desa yang terkena sebaran awan panas panas guguran Gunung Semeru menyebabkan banyak rumah warga tertutup material vulkanik. Bahkan, dikabarkan akses penghubung dari Lumajang menuju Malang yakni jembatan Gladak Perak di daerah Curah Kobokan terputus.
Baca Juga: Perut Buncit Berisiko Osteoporosis, Kata Periset Harvard University
Sejumlah alat berat pun sudah dikerahkan BPBD Kabupaten Lumajang, Minggu siang untuk membuka akses jalan tersebut, agar kembali bisa diakses warga.