Buaya Sepanjang Tujuh Meter Mangsa Pencari Kepiting, Potongan Tubuh Korban Ditemukan di Dalam Perut Buaya

21 Januari 2022, 20:58 WIB
Buaya sepanjang 7 meter memangsa pencari kepiting di Mimika Papua /ANTARA

INDRAMAYUHITS - Potongan tubuh manusia ditemukan didalam perut buaya sepanjang kurang lebih tujuh meter, yang dibunuh warga Ayuka Jumat sore.

Warga setempat menduga itu adalah merupakan potongan tubuh Damianus Yauta (30), warga Kampung Tipuka yang  hilang sejak Kamis (20/1) petang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika George L Mercy Randang di Timika, Papua, dikutip dari ANTATA, Jumat, mengatakan upaya pencarian korban dilakukan Tim SAR gabungan dan warga  Tipuka dan Ayuka sejak pagi dengan menyisir Sungai Ayuka. 

Baca Juga: Inggris Akan Menghadapi Pantai Gading, Pemanasan Jelang Piala Dunia 2022 Qatar

Damianus Yauta, merupakan seorang pencari kepiting bakau asal Kampung Tipuka, ia dinyatakan hilang saat hendak membersihkan kepiting bakau yang didapatnya di Sungai Ayuka, tepatnya sekitar satu kilometer dari jembatan pertama menuju Kargodok Pelabuhan Amamapare.

"Korban ditemukan oleh tim pencari, masyarakat dan keluarga korban yang saat itu melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Saat ditemukan, tubuh korban masih berada dalam mulut buaya sehingga masyarakat memutuskan harus membunuh buaya tersebut dengan cara ditombak beramai-ramai agar jenazah korban bisa dikeluarkan," jelas George.

Setelah berhasil membunuh buaya, tim SAR dibanth warga kemudian mengeluarkan tubuh korban dan langsung dievakuasi menuju rumah kerabat di Kampung Ayuka.

Baca Juga: Oh Won Bin Segera Menikah, Ini Sosok Calon Istri Sekaligus Ibu dari Anaknya

Buaya pemangsa korban juga ikut dipikul warga ke rumah kerabat korban.

Warga setempat kemudian menggelar ritual adat sebelum mengautopsi perut buaya pemangsa tersebut lantaran sebagian potongan tubuh korban tidak ada lagi.

Benar saja, setelah perut buaya pemangsa itu dibelah, didapati beberapa potongan tubuh korban tertinggal dalam perut hewan amfibi buas itu.

Baca Juga: Gus Baha : Sabar Ada Tiga Maqom atau Tingkatan

Kasus buaya memangsa penduduk lokal cukup sering terjadi di sejumlah kampung di wilayah pesisir Mimika yang dipenuhi dengan sungai-sungai besar dan lebar yang ditumbuhi pepohonan bakau lebat, menjadi habitat yang sangat baik untuk buaya.

Meningkatnya aktivitas warga lokal di sungai dan kawasan hutan bakau untuk mencari kepiting, udang, ikan dan hasil sungai lainnya menyebabkan habitat buaya menjadi terganggu.***

 

Editor: Ahmad Asari

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler