Pernah Rasakan G30 SPKI, Mahfud MD: Kiyai Dibunuh, Diancam, Ayah Harus Bangun Tiap Malam

- 1 Oktober 2020, 19:28 WIB
Menkopolhukam, Mahfud MD.
Menkopolhukam, Mahfud MD. /Dok. Kemenkopolukam

PR INDRAMAYU - Cerita sedih terkait G30S PKI sempat dirasakan oleh Mentri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Hadir dalam virtual di acara Indonesia Lawyer Club pada Selasa 29 September 2020 malam, Mahfud MD mencoba mengenang peristiwa G30S PKI yang terjadi pada 30 September 1965 silam.

Mahfud MD mengaku, saat peristwa G30S PKI terjadi, dirinya masih berusia 8 tahun.

Baca Juga: Dorong Langkah Ekonomi Nasional, OJK Yakini Potensi Daeah Bisa Ikut Membantu

"Sebagian dari keseluruhan sejarah (G30S PKI) mungkin benar, bagi saya," kata Mahfud, sebagaimana diberitakan dengan judul artikel sebelumnya "Kenang Peristiwa G30S PKI, Mahfud MD: Kyai Saya Dibunuh, Semua Diancam, Ayah Bangun Setiap Malam"

"Tahun 1965 itu saya ada, saya sudah umur 8 tahun," ungkapnya.

Meski masih belia, Mahfud MD kala itu sudah harus menyaksikan gurunya, seorang Kyai Nahdlatul Ulama (NU), dibunuh.

Baca Juga: Dinilai Melanggar Protokol Kesehatan, Laga Pertandingan Persib Legend Dibubarkan, Warga Kecewa

"Saya tahu ketika kyai-kyai NU dibunuh," cerita Mahfud.

"Saya tahu ketika kyai-kyai NU dibunuh," cerita Mahfud.

Tak hanya itu, Mahfud menyebut guru-gurunya yang lain pun turut menjadi sasaran ancaman PKI.

"Semua orang Kyai NU waktu itu diancam, pokoknya kamu besok mati," terusnya.

Baca Juga: Viral Acungkan Pistol di Jalan Raya, Polisi di Kalimantan Selatan Ditahan dan Diperiksa Propam

Pada saat yang sama, Mahfud MD menceritakan kondisi ayahnya yang saat itu rela berjaga semalaman demi mencegah serangan PKI.

"Nah terjadilah G30S PKI itu, saya menyaksikan. Karena ayah saya setiap malam bangun bersama tetangga untuk jaga2 PKI yang katanya mau nyerang," lanjut Mahfud.

Setelah ancaman G30S PKI sirna, Mahdud menyebut keadaan langsung berbalik.

Baca Juga: Satria Jadi Tersangka Vandalisme di Musala Tangerang, Polisi Simpulkan Pelaku Alami Depresi

"Sesudah G30S PKI, berbalik arahnya, semua orang yang berafiliasi dengan PKI ditangkap, entah dibawa kemana," terangnya.

Momen tersebut menurut Mahfud, yang tak dijelaskan secara jelas di film Penkhianatan G30S PKI.

"Nah itu lah yang tidak tergambar dari film G30S PKI," katanya.

Baca Juga: Senangnya Bocah Kalinusu, Dikhitan Gratis Petugas Kesehatan Satgas TMMD Reguler Brebes

Di sisi lain, Mahfud MD menyerahkan kembali ke masyarakat, apakah mau percaya dengan cerita di film atau tidak.

"Itu yang kemudian menjadi kontroversi, apa benar atau tidak, ya silahkan, itu ilmu sejarah," tutupnya.***(Agil Hari Santoso/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Egi Septiadi

Sumber: www.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x