PR INDRAMAYU - Kepala bidang Humas Polda Banten Ajun Komisaris Besar, Edy Sumardi mengungkapkan, aksi Satrio 18 tahun pelaku vandalisme di Musala Darus Salam, Perumahan Villa Tangerang Elok, karena dilatarbelakangi belajar agama dari YouTube.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs RRI, Edy pun menyatakan, bahwa Satrio adalah seorang muslim, dan mahasiswa semester 1 jurusan psikologi di sebuah universitas swasta di Jakarta.
"Pelaku sehat, dan meyakini apa yang dia lakukan benar," kata Edy, Rabu (30 September 2020).
Baca Juga: KAMI Gelar Nobar Film G30S/PKI di Rengasdengklok, Gatot Nurmantyo Turut Hadir
Diberitajab sebelumnya, pelaku pencoretan Satrio (vandalisme) Musala Darussalam di RT05/08 Perumahan Villa Tangerang Elok, Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang, Banten.
Ia itangkap pada pukul 19.30 tidak kurang dari empat jam setelah melancarkan aksinya mencorat-coret dinding tembok dan lantai tempat ibadah itu.
Baca Juga: Pelaku Kasus Pencoretan Musala Ternyata Remaja 18 Tahun, Polisi Ungkap Kronologi Penangkapannya
Bahkan, tempat tinggal pelaku tidak jauh dari musala yang corat-coret tersebut. Dia pun menulis dengan pilox hitam bernada SARA seperti, saya kafir, anti Islam, anti khilafiyah, tidak ridho'.
Aksi Satrio diketahui saat seorang warga bernama Rifki Hermawan (18) hendak adzan Ashar dan mendapati musala sudah dalam kondisi acak-acakan.