PR INDRAMAYU – Ahli virus dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. rer. nat. apt. Aluicia Anita Artarini, menyatakan vaksin AstraZeneca tidak menggunakan enzim atau tripsin hewani.
Menurut ahli virus ITB, Aluicia Anita Artarini, enzim yang digunakan dalam vaksin AstraZeneca bukan berasal dari hewan, melainkan jamur.
Terkait kabar adanya enzim babi dalam vaksin AstraZeneca, informasi itu dibantah ahli virus ITB, Aluicia Anita Artarini.
Baca Juga: Soal Kegiatan Tarawih, Ini Anjuran Muhammadiyah Untuk Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19
"AstraZeneca tidak menggunakan tripsin hewan pada proses produksinya dan di akhir, tripsin itu tidak ada," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman ANTARA.
"Itu adalah enzim yang mirip dengan aktivitas tripsin dan dari jamur yang dibuat dengan cara rekombinan," tutur Anita.
Menurut Anita, enzim yang berasal dari jamur tersebut memang dibuat khusus untuk vaksin Covid-19.
Baca Juga: Tak Lama Lagi, Meoldoko Bakal Bersih-Bersih Partai Demokrat Versi KLB
Informasi itu ada di dalam dokumen AstraZeneca dan tim dari Oxford yang melakukan uji klinis terhadap vaksin tersebut.