Network
IndramayuHits.com – Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Lebaran 1445 Hijriyah ini diperkirakan 71,7 persen masyarakat atau sebanyak 193,6 juta orang mudik.
Survei Kemenhub tersebut dilakukan bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta para pakar dan akademisi di bidang transportasi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan, berdasarkan hasil survei ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran.
Dengan pergerakan masyarakat 193,6 juta jiwa saat mudik, menunjukkan peningkatan cukup signifikan dibanding Lebaran 2023 lalu sebanyak 123,8 juta orang.
Dari hasil survei juga diketahui bahwa daerah asal perjalanan terbanyak ternyata bukan DKI Jakarta atau Jabodetabek.
Data menunjukkan saerah Jawa Timur menjadi yang terbesar yakni sebanyak 31,3 juta orang 16,2% dari total potensi orang yang akan mudik ke kampung halaman mereka.
Baca Juga: Kawasan Kota Indramayu Tergenang, Diskimrum Turunkan 3 Pompa dan Sisir Drainase, Bagaimana Hasilnya?
Jabodetabek ada di posisi kedua dengan potensi pergerakan mudik sebanyak 28,43 juta orang sebesar 14,7 persen, disusul Jawa Tengah sebesar 13,5% atau 26,11 juta orang.
Sedangkan daerah tujuan terbanyaknya adalah Jawa Tengah yang mencapai sebesar 31,8 persen atau 61,6 juta orang dari berbagai daerah.
Kedua diduduki Provinsi Jawa Timur dengan jumlah orang yang mudik sebesar 19,4 persen atau 37,6 juta orang, disusul Jawa Barat sebesar 16,6% atau 32,1 juta orang.
Untuk pilihan moda transportasi di musim mudik Lebaran 2024 ini, paling banyak masyarakat Indonesia lebih memilih kereta api sebanyak 20,3 persen atau 39,32 juta.
Berikutnya adalah moda transportasi bus sebanyak 37,51 juta atau 19,4%, disusul mobil pribadi 18,3% atau 35,42 juta, sedangkan sepeda motor sebesar 16,07% atau 31,12 juta.
Menurut Menhub Budi Karya, minat masyarakat terhadap moda transportasi tersebut dipengaruhi sejumlah hal seperti tidak adanya lagi Covid-19.
Pertimbangan lainnya adalah kondisi ekonomi keluarga, adanya cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, dan yang tak kalah penting kondisi cuaca saat ini. ***
