“Dirut dan Dewas harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi di BPR KR Indramayu. Apalagi uangnya tidak sedikit,” tegas Acuviarta
Lebih lanjut, Acuviarta mengatakan harus segera dilakukan pemulihan untuk melindungi likuiditas BPR KR agar kembali sehat.
Angka kredit macet pada Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja Indramayu terjadi akibat adanya dugaan permainan kotor oknum Direksi BPR KR dengan debitur nakal.
Menurut laporan, kredit macet yang mendera BPR KR bahkan ditengarai terjadi sejak lama, jauh sebelum Nina Agustina menjadi Bupati Indramayu.
Jumlah Angkanya pun tergolong sangat besar untuk bank setara BPR di tingkat Kabupaten.
Berdasarkan update terbaru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan kredit macet di BPR KR Indramayu melampaui angka Rp230 miliar lebih.
Jumlah tersebut bahkan disebut terbesar di Indonesia.