Network
INDRAMAYU, (PR).- Deburan ombak yang terdengar oleh kuping, guyuran ombak yang sering kali membasahi telapak kaki, dan panasnya terik matahari yang membakar kulit, merupakan ciri khas dari wisata pantai.
Berbicara mengenai wisata pantai, Pantai Plentong Indramayu yang terletak di Desa Ujunggebang, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu mendapatkan sebuah penghargaan dari pemerintah daerah. Desa ini patut dicontoh desa-desa lain, karena Ujunggebang berhasil memberdayakan masyarakat di sekitarnya, khususnya dalam hal wisata pantai.
Masyarakat Ujunggebang telah membuktikan bahwa dengan gotong royong dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semuanya. Sebenarnya, wilayah pesisir Pantai Plentong dulunya sempat dilanda abrasi.
Puluhan tahun masyrakat membiarkannya begitu saja. Tetapi, sekarang pantai ini mulai memamerkan pesonanya. Tempat wisata yang dulu tidak dilirik sekarang menjadi andalan pendapatan warga Ujunggebang.
Sosok Inspiratif Jaka Herman, Dalang Muda Asal Indramayu
Karena lahirnya kesadaran dari warga, akhirnya mereka menanami ujung pantai dengan pohon mangrove. Hal ini dilakukan guna mencegah kembali datangnya abrasi. Secara perlahan masyarakat mulai tergerak untuk membenahi lingkungan di pantai. Dengan bantuan dari berbagai pihak, mereka memperelok tampilan Pantai Plentong.
Bermacam fasilitas dan sarana permainan mulai dibangun, untuk menarik minat pengunjung. Para pengunjung yang datang ke Plentong dari beraneka daerah, kebanyakan pengunjung datang dari daerah Subang. Mungkin di karenakan tempatnya yang berbatasan dengan Subang.
Jumlah pengunjung yang datang setiap minggunya kurang lebih 3000 orang. Karena membeludaknya pengunjung, membuat perekonomian masyarakat di sekitar terangkat. Karena, banyak warga yang membuka usaha di kawasan pantai. Banyak warga yang dulunya berprofesi menjadi seorang nelayan beralih menjadi pedagang karena penghasilan yang didapat lebih menjajikan.*** (Alvin Aditya/JT)
