Tari Sintren Indramayu, Kental Hal Mistis dan Penari Tidak Sadar

- 23 November 2019, 06:29 WIB
Tarian Sintren.*/ISTIMEWA
Tarian Sintren.*/ISTIMEWA /

Setelah terkena balangan penari akan terjatuh dan ditangkap sang dayang. Penari Sintren dapat dibangunkan kembali oleh sang dayang, kemudian menari seperti semula.

Filosofi dari budaya Sintren adalah tarian ini merupakan ekspresi bentuk kebebasan dan menolak adanya batasan-batasan. Tetapi, tidak berani diucapkan secara lantang dan terang-terangan karena ketakutan dengan penguasa.

Ketika zaman penjajahan dahulu Sintren digunakan untuk perjuangan melawan kolonial melalui syair-syairnya yang dapat didengarkan oleh pemuda-pemuda yang mengelilinginya. Dengan menggunakan kedok wanita sebagai penari, hal ini dilakukan untuk melengahkan perhatian kolonial.

Karena kala itu kolonial sering mabuk-mabukan diiringi dengan penari tayub. Sangat rugi jika nantinya budaya Sintren ini mulai lenyap dan digantikan oleh budaya-budaya modern.*** (Alvin Aditya/JT)

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x