PR INDRAMAYU – 171 desa di Kabupaten Indramayu pada hari Rabu 2 Juni 2021 baru saja melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak.
Dari 171 desa yang menggelar Pilkades serentak di Kabupaten Indramayu terdapat 696 orang calon kepala desa yang terdaftar.
Selama penyelenggaraan Pilkades serentak di Kabupaten Indramayu terdapat tradisi unik yang dilakukan oleh para pendukung masing-masing calon kepala desa.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia Serta Link Bingkai Foto Twibbon
Berikut adalah lima tradisi unik yang dilakukan oleh para pendukung calon kepala desa dirangkum PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun Instagram @indramayuterkini:
Pertama, adalah tradisi perempuan yang mengayak biji-bijian sambil membaca mantra sedangkan kaum laki-laki menunggu ayam berkokok.
Tradisi ini dilakukan oleh salah satu pendukung calon kepala desa di Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu.
Baca Juga: Spoiler Drama Korea So I Married the Anti Fan Episode 11: Kesalahpahaman hingga Hoo Joon Diculik
Mereka meyakini jika ayam berkokok maka calon kepala desa yang didukungnya akan memenangkan Pilkades tersebut.
Berbeda dengan tradisi yang dilakukan oleh pendukung kades di Kecamatan Lohbener.
Pendukung calon kepala desa di Kecamatan Pasekan memiliki tradisi sendiri.
Baca Juga: 5 Kafe dengan Desain Minimalis di Jawa Barat, Salah Satunya Ada di Indramayu
Para pendukung mengantarkan calon kepala desa ke Tempat Pemungutsan Suara (TPS) beramai-ramai.
Namun, yang membedakan adalah jalan yang akan dilalui oleh calon kepala desa dibersihkan terlebih dahulu menggunakan sapu.
Tradisi ini memiliki simbol bahwa calon kepala desa yang didukungnya diberikan jalan terbaik dalam Pilkades tersebut.
Beda tempat beda pula tradisinya, di Desa Telukagung, Kecamatan Indramayu calon kepala desa melakukan tradisi meminta doa pada anak yatim piatu sebelum mencoblos.
Sedangkan istri dari calon kepala desa tersebut menaiki becak hias menuju TPS pemilihan kepala desa.
Tradisi keempat yang dilakukan oleh calon kepala desa dan pendukungnya selama gelaran Pilkades adalah sujud syukur serentak di jalan desa.
Sujud syukur yang dilakukan oleh pendukung salah satu calon kepala desa ini sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan mutlak.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Drunten Kulon, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu.
Terakhir, adalah tradisi yang dilakukan oleh pendukung calon kepala desa Lohbener yang menceburkan diri ke sungai.
Tradisi ini disebut sebagai haul atas kemenangan calon kepala desa yang didukungnya.***