“Semua amal perbuatan bani Adam adalah kepunyaan bani Adam sendiri, kecuali puasa. Puasa itu kepunyaanKu, dan Aku yang akan memberikan balasan. Maka, demi Dzat yang nyawa Muhammad ada ditanganNya, sungguh di sisi Allah, aroma mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum daripada minyak kasturi”.
Baca Juga: Hasil Liga Champions Bayern Vs PSG: Muller cs Kuasai Bola, Mbappe Justru Cetak Brace
Disamping keutamaan yang bersifat umum ini ada keutamaan khusus yang melekat dengan bulan Ramadhan, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan karena ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni dosanya yang telah lewat.” [Muttafaqun ‘alaih]
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
شَهْرُ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةُ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ
“Satu bulan sabar (berpuasa Ramadhan) ditambah tiga hari puasa pada setiap bulan, sama dengan puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan selainnya).
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Masih Butuh 20 Rumah Sakit Baru pada Masa Pandemi Covid-19
Yang dimaksud dengan bulan sabar yaitu bulan Ramadhan. Ibnu Abdil Barr rahimahullah menjelaskan,“Dalam kamus Lisanul Arab, shaum juga bermakna sabar. Allah Azza wa Jalla berfirman.