Hadapi Industri 4.0 Masa Depan Ekonomi Jawa Barat, Indramayu Termasuk dalam 'Rebana Metropolitan'

16 November 2020, 18:10 WIB
Konektivitas infrastruktur yang sudah ada atau sudah tersedia di kawasan Rebana Metropolitan. /Humas Jabar

 

PR INDRAMAYU - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum, memperkenalkan kawasan industri dan perkotaan baru di Jawa Barat yang diberi nama Rebana Metropolitan.

Rebana Metropolitan berada di wilayah utara/timur laut Provinsi Jawa Barat yang meliputi tujuh daerah. 

Daerah-daerah tersebut di antaranya Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, dan Kota Cirebon.

Baca Juga: Kabar Duka, Menlu Suriah Moalem Meninggal Dunia, Belum Diketahui Penyebabnya

Kawasan Rebana Metropolitan per 2019 memiliki jumlah penduduk 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jawa Barat.

Kawasan tersebut dijadikan sebagai jantung pertumbuhan, karena adanya Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka. Hal ini berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.

Rebana Metropolitan, diproyeksikan menjadi motor penggerak terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di masa depan.

Baca Juga: Resmi Menikah, Berikut Kronologi Kedekatan dan Perjalanan Cinta Sule dan Nathalie Holscher

Ridwan Kamil di "Government Found Table Series 2: Pemulihan Ekonomi Jabar” pada 22 Oktober 2020 menjelaskan, bahwa Rebana Metropolitan akan memiliki kota-kota baru pada kawasan berbasis industri.

Kemudian masing-masing kawasan tersebut harus mempunyai fungsi yakni work, live, and play diterjemahkan bekerja, tinggal, dan bermain.

Pemerintah Daerah Jawa Barat, pada 2030 melalui Rebana Metropolitan berupaya untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen dan pertumbuhan nilai investasi mencapai 17 persen, serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sekitar kurang lebih 4,3 juta.

Baca Juga: Bantu Berantas Covid-19, Jawa Tengah Terima 83 Ventilator dari Amerika Serikat Melalui USAID

Beberapa pengembang kawasan industri Rebana Metropolitan ini diutamakan di wilayah Subang Barat, Indramayu, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon.

Selanjutnya, Patimban, Butom, Patrol, Losarang Tukdana, Krangkeng, dan Balongan.

Rebana Metropolitan difokuskan pada pemasaran dalam gelaran WJIS 2020 dengan mengunggulkan infrastruktur, ekosistem, investasi, upah minimum, insentif perpajakan bagi investor, serta kemudahan perizinan.

Baca Juga: Fakta Atau Mitos: Benarkah Komodo di Kawasan Wisata Tidak Takut Manusia? Simak Faktanya

Adapun dukungan infrastruktur yang sudah ada di kawasan Rebana Metropolitan di antaranya jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati.

Terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon. Kebutuhan energi juga tersedia, antara lain di Cipancuh, Jatigede, dan Setupatok, kilang minyak Balongan, geothermal di Ciremai, hydro power Jatigede, hingga PLTU di Indramayu.

Dalam mendukung Rebana Metropolitan, berbagai proyek infrastruktur juga tengah dan direncanakan akan dibangun seperti Pelabuhan Patimban Tahap II, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), tol akses Patimban, tol Kertajati, reaktivasi rel Rancaekek-Kertajati, LRT Cirebon Raya-Kertajati, hingga SPAM Jatigede dan TPPAS Cirebon Raya.

Baca Juga: Dokter Kulit Ungkap Alasan Timbulnya Jerawat Ketika Menggunakan Masker

Sesuai arahan Ridwan Kamil, kawasan Rebana juga menjadi salah satu dari tujuh ekonomi baru di Jawa Barat.

Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi dari berbagai dinamika dan permasalahan pembangunan di provinsi seluas 35 ribu kilometer persegi dengan jumlah penduduknya haimpir 50 juta jiwa.

Semakin mantap menuju kawasan ekonomi baru Jawa Barat itu, penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Daerah Jawa Barat dengan tujuh kepala daerah terkait Rebana Metropolitan juga akan dilaksanakan pada hari pertama WJIS 2020, Senin 16 November 2020.

Baca Juga: Sikapi Pembangunan Taman Nasional Komodo, Mahasiswa Indonesia di Inggris Ungkap 3 Hal

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui situs resmi Diskominfo Indramayu, sejumlah pihak turut pula terlibat dalam WJIS 2020, yakni Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, BJB, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar.

Dihadiri pula Biro Pemerintahan dan Kerja Sama Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinas Indag) Jabar, Biro Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Investasi Setda Jabar, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Jabar, dan Humas Jabar.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Diskominfo Indramayu

Tags

Terkini

Terpopuler