5 Jenis Batik Nusantara dan Filosofinya, Motif Asal Cirebon Miliki Arti Penanda Langit Turun Hujan

18 Oktober 2020, 15:45 WIB
MURAL motif batik.* /RETNO HERIYANTO/PR/

PR INDRAMAYU - Indonesia dikenal dengan kekayaan seni budaya termasuk batik. Seni budaya ini terpengaruh oleh suku, ras, dan nilai-nilai yang dianut.

Dari seni budaya tersebut, munculah beraneka ragam produk seni budaya, salah satunya batik, sebuah seni lukis di atas kain yang diakui keindahannya oleh dunia.

Batik sendiri sampai saat ini dikenal tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, melainkan banyak jenisnya yang dibedakan berdasarkan daerah.

Baca Juga: Viral Lagu 'Untukmu Indonesia', Penyanyi Bernard Dinara Ungkap Cerita di Balik Pembuatannya

Namun, batik kini telah beralih fungsi sebagai pakaian nasional Indonesia.

Lalu apa saja macam-macam batik yang ada di Indonesia? Berikut macam batik Nusantara yang sering dijumpai di sekitar.

1. Batik Parang Kusumo dari Solo

Batik Parang Kusumo dari Solo.*

Batik Solo yang terkenal adalah batik Parang Kusumo yang motifnya menyerupai gulungan ombak yang menghantam tebing dan karang tanpa lelah.

Baca Juga: Alasan di Balik Pentingnya Imunisasi TT Ibu Hamil, Salah Satunya Mencegah Terjadinya Infeksi Tetanus

Motif tersebut memiliki filosofi bahwa hidup selayaknya dilandasi perjuangan dan usaha untuk mencapai kemakmuran lahir batin dengan mengindahkan nilai kebudayaan Jawa.

2. Batik Mega Mendung dari Cirebon

Batik Mega Mendung dari Cirebon.*

Sesuai dengan namanya, batik asal Cirebon ini memiliki motif layaknya gumpalan awan di langit luas.

Motif ini disesuaikan dengan namanya, “Mega” yang berarti awan dan “Mendung” yang berarti langit kelabu penanda akan turun hujan.

Baca Juga: Berikut Daftar 10 Mobil Terlaris hingga Kuartal III, Honda Brio dan Toyota di Posisi Teratas

3. Batik Tujuh Rupa dari Pekalongan

Batik Tujuh Rupa dari Pekalongan.*

Pekalongan merupakan salah satu daerah yang dikenal sebagai tempat pengrajin batik.

Sedikit berbeda dengan kebanyakan motif batik, motif batik asal Pekalongan biasanya didominasi dengan motif hewan atau tumbuhan.

Filosofi dari batik ini adalah ikatan kebudayaan leluhur yang mana kala itu Pekalongan merupakan wilayah transit perdagangan.

Baca Juga: Amerika Serikat Kenakan Biaya Tambahan untuk iPhone 12 Reguler dan Mini, Berikut Penjelasannya

4. Batik Lasem dari Rembang

Batik Lasem dari Rembang.*

Batik Lasem merupakan jenis batik yang berasal dari Lasem, Kabupaten Rembang.

Sedikit mirip dengan batik Pekalongan, batik Lasem termasuk dalam macam macam batik yang mendapat pengaruh dari kebudayaan luar.

Pasalnya, daerah Lasem merupakan daerah yang diketahui pertama kali menerima kedatangan Tionghoa, inilah kenapa warnanya didominasi merah.

Baca Juga: Si Botak Jaap Stam, Mengenang Legenda Bek Menakutkan pada Zamannya

Filosofi dari batik ini adalah persatuan dan akulturasi dari Tionghoa pendatang dan masyarakat setempat.

5. Batik Tambal dari Yogyakarta

Batik Tambal dari Yogyakarta.*

Motif dan filosofi batik ini diambil dari namanya, yaitu “Tambal” yang berarti sebuah fungsi untuk menambal sesuatu yang kurang atau rusak.

Pada zaman dahulu, batik ini digunakan untuk menyelimuti orang yang sakit karena dipercaya dapat membantu kesembuhan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Tags

Terkini

Terpopuler