PERINGATAN BMKG: Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Pesisir Indramayu-Cirebon 11-23 Juni, Warga Diminta Waspada

11 Juni 2022, 09:57 WIB
ILUSTRASI Banjir rob yang merendam ratusan rumah di pesisir Kota Cirebon beberapa waktu lalu. /Cirebon Raya

INDRAMAYUHITS – Masyarakat pesisir di Cirebon dan Indramayu patut waspada, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi ancaman gelombang pasang dan banjir rob.

Dikonfirmasi, ancaman gelombang pasang akan makin besar pada tanggal 11-23 Juni 2022, terutama di pesisir utara Pulau Jawa, di antaranya Cirebon dan Indramayu.

Karena itu, warga yang tinggal dan beraktivitas di daerah-daerah pesisir utara Pulau Jawa, termasuk Cirebon dan Indramayu diminta selalu waspada.

Baca Juga: WASPADA! Kasus Covid-19 Indonesia Naik lagi, Gara-gara Prokes Kendor

Data dari BMKG yang dilansir Indramayu Hits dari Pikiran-Rakyat.com menyebutkan, dalam beberapa hari ini angin kencang yang bertiup di pesisir utara pada kisaran 46 km per jam

Angin kencang yang berhembus secara konsisten dari arah utara akan menyapu ombak sehingga air di pesisir menjadi pasang atau rob.

Catatan BMKG, sejumlah titik yang mengalami peningkatan gelombang akibat angin kencang antara lain Laut Jawa bagian utara, Laut Sawu, Laut Flores, dan Laut Banda.

Baca Juga: Polri Gelar Operasi Patuh Serentak di Seluruh Tanah Air, Catat Tanggalnya!

Ketinggian gelombang mencapai 2 meter. Dilihat dari pantauan citra satelit altimetry BMKG, tinggi muka air laut mengalami anomali positif, sehingga berpotensi memicu banjir.

"Penyebab lain yaitu adanya fenomena super full moon yaitu fase bulan purnama yang bersamaan dengan fase pasang air laut. Tertinggi pada tanggal 14 Juni 2022 yang berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut," papar BMKG dalam siaran persnya Kamis, 9 Juni 2022.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Oce Iskandar mengungkapkan kesiapsiagaan yang telah dilakukan menghadapi ancaman gelombang pasang dan rob tersebut.

Baca Juga: Pandangan Imam Nawawi bagi Muslim yang Sholat tapi Pikirannya Menghayal Sesuatu Selain Allah

BPBD telah membuat pengumuman yang disebar ke sejumlah titik baik sentra nelayan maupun daerah-daerah permukiman yang berada di wilayah pesisir.

Oce Iskandar menyebutkan di antara permukiman yang rawan adalah Desa Eretan Kulon dan Eretan Wetan di Kecamatan Kandanghaur.

Berdasarkan data BPBD, setiap kali terjadi gelombang pasang dan rob, sekitar ratusan rumah warga di kawasan itu terendam air laut hingga setengah meter.

Baca Juga: Sembilan Fakta Penemuan Jenazah Eril, Putra Ridwan Kamil: Kapan dan di Mana Dimakamkan?

“Kami sudah minta warga mewaspadai banjir rob. Kalau sudah ada kewaspadaan, jika banjir rob datang, warga sudah siap-siap," tandas Oce Iskandar.

Gelombang pasang air laut sebelumnya juga terjadi di kawasan pesisir Cirebon-Indramayu pada tanggal 23 Mei 2022.

Di Kabupaten Cirebon misalnya, banjir rob terjadi di Blok Karang Glinding, RT 3 dan RT 4, RW 6, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Penerus Raja Purnawarman, Wisnuwarman Selalu Dihantui Mimpi Buruk, Bagaimana Nasib Kerajaan Tarumanegara?

Air rob yang merendam rumah warga ketinggiannya sekitar 20-40 sentimeter. Terkonfirmsi sebanyak 150 rumah warga di permukiman tersebut terendam.

Sebanyak 1.035 jiwa atau 250 keluarga terdampak banjir akibat air pasang.

Disclaimer: Berita ini telah terbit sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Potensi Banjir Rob di Cirebon dan Indramayu 11-23 Juni 2022, BMKG Ungkap Penyebabnya. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler