Meski Jadi Korban Banjir Rob Tiap Tahun, Warga Eretan Tolak Tawaran Bedol Desa Bupati Nina

4 Desember 2021, 06:34 WIB
Bupati Indramayu Nina Agustina saat meninjau banjir rob di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur /Ahmad asari/Diskominfo Indramayu

INDRAMAYUHITS- Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar temui warga terdampak banjir rob di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur, Jumat (3/12).

Puluhan rumah warga di desa setempat beberapa hari ini tergenang akibat banjir rob. Hal itu terjadi setiap tahunnya, ketika air laut pasang. 

Dilansir IndramayuHits dari laman facebook Diskominfo Indramayu, Bupati Nina menjelaskan, bencana banjir rob sudah terjadi tahunan akibat dampak dari tingginya abrasi di Desa Eretan.

Pemukiman warga sama rendahnya dengan bibir pantai, sehingga ketika air pasang langsung naik kepemukiman warga. 

Akibatnya puluhan rumah warga terendam termasuk SDN 1 yang tengah direhab.

"Saya hari ini hadir di Desa Eretan Wetan untuk melihat langsung. Banjir akibat rob disini sudah terjadi  kurang lebih 15 tahunan karena ini berhadapan langsung dengan lautan," katanya.

Lebih jauh Bupati Nina Agustina menyampaikan,  pemerintah desa dan kecamatan sudah melakukan antisipasi. Dengan membuat tanggul menggunakan karung berisi pasir, guna mengurangi volume air yang masuk ke pemukiman. 

"Saat ini sudah melakukan penanganan sementara dengan karung dan masyarakat juga melakukan peninggian rumahnya masing-masing," tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Nina Agustina menawarkan kepada masyarakat setempat untuk pindah tempat tinggalnya menuju lokasi yang lebih aman dan tidak terkena banjir rob. Namun, masyarakat tetap kukuh ingin bertahan di tempat tinggalnya masing-masing meskipun sering dilanda rob.

"Tadi saya tanyakan langsung kepada masyarakat, bagaimanapun revitalisasi tidak cukup satu atau dua rumah tapi harus semuanya. Artinya mau enggak bedol desa? Tetapi ternyata mereka masih betah," lanjutnya.

Nina  berpesan kepada masyarakat yang terdampak banjir untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini selain untuk meminimalisasi datangnya banjir, juga demi kesehatan  tetap terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit.

"Harus hati-hati dan jangan buang sampah sembarangan. bagaimanapun banjir rob ini membawa sampah dan kotoran yang menyebabkan adanya penyakit. Bantuan tadi ada biskuit, ada makanan bayi, beras dan sembako. Mudah-mudahan terjaga kesehatannya," pintanya.

Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Nina mengambil langkah cepat yakni akan mengajukan bantuan pembangunan breakwater kepada pemerintah pusat.

"Saya pikir dari 2017 adanya breakwater. Nanti kita sudah mengajukan permohonan. Saya akan mengulangi kembali permohonan kepada pemerintah pusat untuk meminta adanya breakwater. Bagaimanapun ini harus ada, karena jarak laut dan permukiman terlalu dekat," katanya.

Hal yang sama ditegaskan Camat Kandanghaur IIm Nurahim. Menurutnya rencana pembangunan breakwater sudah diajukan sejak 2017 namun tidak kunjung dibangun. Padahal sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.

"Harapan saya, pemerintah pusat merespon kondisi ini. Idealnya memang ada breakwater, kemudian normalisasi sungai-sungai," kata Iim. ***

Editor: Ahmad Asari

Sumber: Facebook Diskominfo Indramayu

Tags

Terkini

Terpopuler