PR INDRAMAYU – Lonjakan angka kasus Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Indramayu.
Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten Indramayu mengerahkan segala upaya untuk menekan lonjakan kasus.
Tempat isolasi cadangan hingga penerapan PPKM Mikro menjadi langkah yang diambil oleh pemerintah Kabupaten Indramayu.
Baca Juga: Hasil Race MotoGP Jerman, Marc Marquez Berhasil Tunjukan Posisinya Sebagai Raja Sachsenring
Selain rumah sakit yang hampir penuh dan lonjakan kasus Covid-19, tak sedikit pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia.
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu pada Minggu 20 Juni 2021 merilis data pasien Covid-19 yang meninggal.
Per hari Minggu ini, Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu melaporkan sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Dengan bertambahnya 13 orang tersebut, maka angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Indramayu mencatat angka sebanyak 263 orang.
Sementara itu, pada Minggu 20 Juni 2021 ini merupakan rekor angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Indramayu.
Sedangkan satu orang lainnya dikabarkan meninggal saat menjalani isolasi mandiri di rumah atau di kediamannya.
Baca Juga: Link Nonton dan Streaming Swiss vs Turki di Euro 2021, Prediksi Line Up dan Berita Pemain
"Kondisi yang terjadi sekarang, pasien cepat sekali memburuk kondisinya lalu meninggal dunia," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Indramayu, Deden Bonni Koswara sebagaimana dimuat dalam artikel yang diterbitkan Cirebon Raya dengan judul "Covid-19 Indramayu, Hari Ini 13 Orang Meninggal Dunia,".
Soal tingginya tingak kematian, ternyata juga dibarengi dengan tingkat sebaran virus corona tersebut.
Pada hari yang sama, Minggu 20 Juni, Satgas menemukan 210 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga jumlah keseluruhan tercatat sebanyak 9.795 orang terkonfirmasi.
Baca Juga: 5 Pemain Terbaik pada Matchday Kedua Euro 2021, Kevin De Bruyne Salah Satunya
Dari jumlah itu, sebanyak 1.179 menjalani perawatan. Untuk pasien yang sembuh pada hari yang sama ada sebanyak 51 orang.
"Lonjakannya sangat mengkhawatirkan. Harus terus dilakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Sebaran virus tidak akan bisa ditekan jika, masyarakat abai," tegas Deden.*** (Hendra Sumiarsa/Cirebon Raya)