PR INDRAMAYU – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa KRI Nanggala 402.
Khofifah Indar Parawansa menjelaskan jika kabar tenggelamnya KRI Nanggala 402 tersebut membawa luka pilu tersendiri bagi warga Jawa Timur.
Sebab, Khofifah Indar Parawansa menyatakan jika mayoritas kru dari KRI Nanggala 402 merupakan warga Jawa Timur.
Baca Juga: Wyatt Russell Berbicara Masa Depan John Walker sebagai US Agent di MCU, Gabung Thunderbolt?
Berdasarkan data yang diberikan, sebanyak 47 dari 53 kru kapal merupakan warga Jawa Timur.
Khofifah menyebutkan jika para kru kapal merupakan putra terbaik Jawa Timur yang berasal dari daerah kepemimpinannya.
“Mayoritas adalah warga kami (Jatim). Ada yang dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Bangkalan, Madiun, Probolinggo, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Tuban, dan Banyuwangi,” ucap Khofifah, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.
Baca Juga: Kabar Buruk, Manga Jujutsu Kaisen Chapter 148, Akan Mengalami Penundaan Hingga 3 Minggu Kedepan!
Lebih lanjut, Gubernur Jatim tersebut juga berharap adanya keajaiban meski sudah dinyatakan tenggelam.
Dia juga mengajak kepada seluruh masyarakat Jawa timur untuk berdoa agar seluruh kru KRI Nanggala 402 dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Besar harapan Khofifah jika para kru KRI Nanggala 402 dapat berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Andin Diculik Orang Suruhannya Riki?
“Semoga para prajurit KRI Nanggala selamat dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga. Mohon bantuan doa dari seluruh warga Jatim untuk keselamatan para prajurit,” tutur Khofifah.
Seperti yang diketahui jika kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu, 22 April 2021.
Kapal selam buatan Jerman tersebut mulai hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.
Baca Juga: Bagai Pertanda, Viral Video Kru KRI Nanggala 402 Nyanyikan Lagu Sampai Jumpa Sebelum Hilang Kontak
KRI Nanggala 402 membawa 53 orang yang terdiri dari 49 Anak Buah Kapal (ABK), seorang komandan satuan, dan 3 personel senjata.
Kapal selam KRI Nanggala 402 mulai hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan perintah untuk melakukan penembakan torpedo.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengumumkan jika KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan utara Bali telah dinyatakan sub sunk atau tenggelam.***