Yakin Bercak Putih di Badan Panu? Jangan-jangan Gejala Kusta, Cek Ciri-cirinya

- 14 Desember 2021, 06:41 WIB
Penyakit kusta.
Penyakit kusta. /kemenkes.go.id

INDRAMAYUHITS – Waspada bagi yang tumbuh bercak-bercak di tubuh. Terutama yang berwarna putih.

Banyak orang yang mengabaikan, karena justru menganggap bercak putih di kulit itu sebagai panu atau efek aktivitas di bawah terik matahari.

Padahal, bisa jadi bercak putih di kulit itu bukanlah panu, tetapi gejala awal kusta. Apabila hal itu dibiarkan bisa mengakibatkan kebutaan, bahkan kecacatan. Karena itu, harus jeli melihat apakah itu memang panu atau gejala kusta.

Baca Juga: Sis/Bunda, Yuk Kenali Lebih Dini Gejala Kanker Leher Rahim atau Serviks

“Keduanya sama-sama berbentuk bercak putih di kulit. Bedanya, panu memiliki unsur gatal dan kemerahan di pinggiran bercak. Sementara kalau kusta tidak ada rasa gatal dan mati rasa,” menurut Ketua Komite Ahli Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia, Dr. dr. Hariadi Wibisono, MPH seperti dilansir Indramayu Hits dari portal resmi Kemenkes RI edisi 16 Januari 2015.

Hariadi menjelaskan, penyakit kusta terdiri dari dua jenis, yakni kusta kering atau pausi basiler (PB) dan kusta basah atau multi basiler (MB). Gejala bercak putih seperti panu biasanya merupakan ciri umum gejala kusta kering.

Sedangkan gejala kusta basah lebih mirip kadas, yakni bercak kemerahan dan disertai penebalan pada kulit.

Baca Juga: Penggemar Fanatis K-Pop Kecewa Aespa Tampil Lip-sync Saat Tour Amerika

“Ciri khas yang mendasar dari kusta adalah kurang rasa (hipoestesi) atau mati rasa sama sekali (anestesi) pada gejala yang muncul. Ini yang menyebabkan penderita kusta bila dibiarkan dapat mengalami kecacatan, karena saraf mereka rusak sehingga mereka tidak merasakan sakit meskipun jari mereka putus,” ungkapnya.

Lalu, bagaimana pengobatannya, dr. Hariadi mengatakan, kusta dapat diobati dengan obat kombinasi yang disebut multi drug therapy.

Apa itu? Yaitu pengobatan dengan lebih dari satu macam obat yang sudah direkomendasikan. Kombinasi obat dalam blister MDT diberikan sesuai dengan jenis penyakit kusta. Untuk kusta kering, MDT terdiri dari Rifampisin dan Dapson atau Diamino Diphenyl Sulfone (DDS), tersedia dalam bentuk blister untuk dewasa dan anak.

Baca Juga: Inilah Hasil Terbaru Drawing Babak 16 Besar Liga Champions 2021-2022

Ketentuannya, obat harus diminum sebanyak 6 blister dengan waktu pengobatan selama 6 bulan. Sementara itu, untuk kusta basah, MDT terdiri dari Rifampisin, Dapson atau Diamino Diphenyl Sulfone (DDS), dan Lamprene; juga tersedia dalam bentuk blister untuk dewasa dan anak, yang harus diminum sebanyak 12 blister dalam kurun waktu pengobatan selama 12 bulan.

Lebih lanjut dr. Hariadi menegaskan bahwa penderita kusta harus berobat. Untuk menjamin keberlanjutan pengobatan. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: kemenkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah