Network
PR INDRAMAYU – Tiongkok memberikan tawaran kepada Indonesia untuk menjadi pusat produksi dan distribusi vaksin di Asia Tenggara. Ekonomi Indonesia berpotensi menjadi yang terbesar di kawasan tersebut. Hal ini diungkap Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi.
Indonesia memang tengah menjadi lokasi uji coba vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd. Perusahaan Tiongkok itu bekerja sama dengan perusahaan induk farmasi Indonesia, Bio Farma, dalam membuat vaksin Covid-19.
“Peluang ini tidak hanya akan mendatangkan manfaat berupa akses terdepan dalam mendapatkan vaksin, tapi juga memungkinkan Indonesia untuk memperoleh keuntungan dari proses produksi dan distribusi vaksin,” ujar Anda Nugroho yang merupakan peneliti dari Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Boikot Sebabkan Krisis Ekonomi di Prancis? Simak Faktanya
Mendatangkan Manfaat Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat dipulihkan salah satunya dengan cara memiliki akses terdepan dalam memperoleh vaksin Covid-19. Ancaman resesi ekonomi tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Jika masyarakat telah mendapat vaksinasi, aktivitas diharapkan dapat pulih seperti sedia kala dan ekonomi akan membaik. Di level global, potensi peningkatan pendapatan dari adanya vaksin virus Covid-19 mencapai US$ 9 triliun atau Rp 132.696 triliun pada 2025,” ujar Anda Nugroho.
Kerugian sangat besar mengancam Indonesia jika vaksinasi Covid-19 ditunda setengah tahun lamanya. Keuntungan bisa didapatkan Indonesia jika bisa mengoptimalkan perannya sebagai pusat produksi dan distribusi vaksin tersebut.
Baca Juga: Gisel Akhirnya Buka Suara Sambil Minta Doa Soal Video Syur Mirip Dirinya
