Polisi Jerman Ungkap Alasan Pihaknya Memburu 4 Orang Tersangka Penyerangan di Wina

- 6 November 2020, 20:09 WIB
Penembakan Brutal di Wina, Pelaku Gunakan AK-47 dan Rompi Bom Bunuh Diri Palsu
Penembakan Brutal di Wina, Pelaku Gunakan AK-47 dan Rompi Bom Bunuh Diri Palsu /
 
PR INDRAMAYU - Pada Jumat 6 November 2020, Polisi Jerman mengatakan mereka sedang berupaya mencari dan menggeledah rumah di beberapa kota di Jerman.
 
Hal ini dilakukan, berkaitan dengan empat orang yang diyakini memiliki hubungan dengan tersangka pelaku serangan di Wina.
 
Peristiwa serangan yang terjadi pada Senin, 2 November 2020 di Wina, Austria, yang menewaskan empat orang saat itu sang pelaku melepaskan tembakan ke arah lalu lintas dan beberapa bar.
 
 
Kemudian, Polisi di Wina menembak mati penyerang yang berusia 20 tahun, berkebangsaan ganda yakni Austria dan Makedonia Utara.
 
Sebelumnya, pelaku penyerangan tersebut pernah dipenjara karena mencoba bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
 
Melalui Twitter, pihak Kepolisian Kejahatan Federal Jerman (BKA) mengatakan bahwa mereka sedang berupaya menggeledah beberapa rumah dan tempat bisnis di Kota Osnanrueck, Kassel, dan di distrik Pinneberg dekat Hamburg, Jerman.
 
 
"Tidak ada kecurigaan awal bahwa empat orang yang terkena dampak tindakan (penggeledahan) hari ini ikut ambil bagian dalam serangan itu tetapi diyakini ada kaitannya dengan tersangka penyerang," kata BKA.
 
BKA mengatakan, surat perintah penggeledahan diperoleh setelah pengadilan Austria memberikan informasi kepada kejaksaan Jerman.
 
Di tempat yang berbeda, Swiss pun telah menangkap dua pria sehubungan dengan serangan di Wina pada Senin 2 November 2020.
 
 
Austria juga berkoordinasi erat dengan beberapa negara lainnya yang tak disebutkan namanya, dalam penyelidikan kasus serangan Wina, kata Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer, Kamis 5 November 2020.
 
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, sebanyak 15 orang yang ditangkap di Austria sehubungan dengan serangan amukan mematikan tersebut merupakan bagian dari kelompok radikal, kata pejabat Kementerian Dalam Negeri Austria.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x