Soal Pembunuhan Pejabat Korea Selatan, Kim Jong-un Akhirnya Minta Maaf

- 25 September 2020, 22:01 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. /KCNA/


PR INDRAMAYU - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada Korea Selatan pada hari Jumat 25 September 2020 atas pembunuhan seorang pejabat perikanan Korea Selatan.

Permintaan maaf ini cukup mengejutkan setelah sepanjang pagi tidak ada tanda-tanda kemungkinan munculnya permintaan maaf dari media utama Korea Utara dan dianggap sebagai hal terakhir yang dilakukan negara totaliter yang kepemimpinannya dihormati sebagai setengah dewa.

Permintaan maaf Korea Utara itu juga datang dengan sangat cepat, hanya sehari setelah Korea Selatan mengutuk pembunuhan itu dan menuntut Korea Utara meminta maaf, sebuah langkah yang menunjukkan bahwa Pyongyang tidak
ingin memperburuk ketegangan antar-Korea, seperti dilansir dari Yonhap News Agency, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI

Baca Juga: Adanya Potensi Tsunami di Pulau Jawa, BMKG Dorong Adanya Langkah Mitigasi

Dalam pemberitahuan resmi yang dikirim ke Korea Selatan, Korea Utara menyampaikan pesan Kim bahwa dia merasa "sangat menyesal" karena "mengecewakan" Presiden Moon Jae-in dan warga Korea Selatan lainnya sehubungan dengan kasus tersebut, menurut Suh Hoon, Direktur Keamanan Nasional di Cheong Wa Dae Korea Selatan.

Permintaan maaf resmi Kim ini diperkirakan mencerminkan pesannya kepada Korea Selatan bahwa Korea Utara tidak ingin meningkatkan ketegangan lebih lanjut dan memperburuk hubungan antar-Korea.

Korsel mengutuk keras tindakan yang mereka anggap brutal itu. Mereka mendesak Korut memberikan penjelasan rinci peristiwa itu, sekaligu menghukum para pihak yang terlibat.

Baca Juga: Najwa Dapat Teguran Saat Tampilkan Video Kampanye, Luhut: Ngapain Kamu Mempovokasi Gambar Ginian?

Korut disebut melakukan berbagai upaya untuk menjaga wilayah mereka tetap steril dari virus corona.

Korut diyakini tengah mempersiapkan parade militer besar tanggal 10 Oktober mendatang. Parade itu digelar untuk memperingati 75 tahun pendirian Partai Buruh yang berkuasa.

"Parade ini memunculkan risiko besar penularan virus corona," kata Chad O'Carroll, pimpinan eksekutif Korea Risk Group, sebuah media massa yang khusus meliput berbagai isu terkait Korut, dikutip dari BBC.

Baca Juga: Satgas TMMD Reguler Brebes Mulai Dirikan Dinding Rumah Mahmuri

"Sepertinya ketakutan terhadap risiko itu memunculkan kebijakan tembak di tempat," kata O'Carroll melalui akun Twitter miliknya.

Korut menutup perbatasan mereka dengan China, Januari lalu, untuk mencegah penyebaran virus corona. Juli lalu, media massa milik pemerintah Korut menyebut negara mereka telah meningkatkan status darurat kesehatan ke tingkat tertinggi.***

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: BBC.com rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x