INDRAMAYUHITS – Sejumlah pihak mulai mencium aroma skenario kudeta militer di tengah meluasnya kerusuhan akibat krisi ekonomi di Sri Lanka.
Gerakan mengarah kudeta dicurigai anggota parlemen dan opososi pemerintah saat ini. Di antaranya disampaikan Pemimpin Oposisi Sajith Premadasa.
Ia mencurigai, kerusuhan dan kekerasan telah diatur sedemikian rupa untuk memberikan dalih bagi pengendali militer untuk kudeta.
"Dengan kedok massa yang marah, kekerasan sedang dihasut sehingga pemerintahan militer dapat ditegakkan," tulis Premadasa di Twitter seperti dilansir Indramayu Hits dari India Today 11 Mei 2022.
Sebagian pengguna media sosial juga mencurigai hal yang sama, bahwa pengerahan militer negara itu bisa menjadi langkah pertama untuk merebut kekuasaan politik.
Rekaman pengangkut personel lapis baja yang bergerak di sekitar jalan-jalan ibukota Kolombo memang telah memicu tuduhan dari anggota parlemen oposisi dan pengguna media sosial bahwa negara itu mungkin menghadapi kudeta yang akan segera terjadi.
Baca Juga: Krisis Parah dan Kekerasan Makin Meningkat, PM Sri Lanka Mahinda Rajapaksa Mundur
Ashok Swain, seorang profesor penelitian perdamaian dan konflik di Universitas Uppsala Swedia mengungkapkan, kudeta bisa jadi jalan akhir jika konflik dan kerusuhan terus berlanjut tak ada solusi.
“Jika tidak ada solusi politik segera, pengambilalihan (oleh) tentara adalah kemungkinan nyata," tandas Ashok Swain.