Sebagian Warga Ukraina Eksodus ke Perbatasan Polandia, China Minta Rusia Menahan Diri

- 24 Februari 2022, 22:46 WIB
Beberapa bangunan di Ukraina hancur akibat serangan rudal oleh Rusia.
Beberapa bangunan di Ukraina hancur akibat serangan rudal oleh Rusia. /Foto: Reuters/

INDRAMAYUHITS - Serangan militer Rusia ke titik yang dipilih telah menaikkan intensitas konflik di kawasan tersebut.

Perang panjang bisa saja terjadi jika Rusia terus menggempur dan kubu Ukraina bersama Amerika membalas dengan serangan yang sama.

Warga Ukraina pun menganalisa perang cukup panjang, minimal beberapa pekan ke depan. Karena itu, rush pun terjadi di berbagai titik kota.

Dilansir Arab News, antrian orang menunggu untuk menarik uang dan membeli persediaan makanan dan air di Kyiv.

Sementara lalu lintas padat terjadi, sejumlah titik macet, terutama jalan menuju barat keluar kota menuju perbatasan Polandia.

Biden, yang mengesampingkan penempatan pasukan AS di Ukraina, mengatakan bahwa Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia yang besar.

“Rusia sendiri bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta Sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas,” kata Biden, yang berbicara kepada Zelenskiy melalui telepon.

Sementara itu, dari kawasan lain Presiden Prancis Emmanuel Macron mengutuk tindakan militer Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan sekutu NATO akan bertemu untuk mengatasi konsekuensi dari serangan yang dianggap sembrono dan tidak beralasan Rusia.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara setelah pertemuan Dewan Keamanan, membuat permohonan menit terakhir kepada Putin untuk menghentikan perang atas nama kemanusiaan.

China mengulangi seruan agar semua pihak menahan diri dan menolak deskripsi jurnalis asing tentang tindakan Rusia sebagai invasi.

Ukraina menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil dengan alasan risiko tinggi terhadap keselamatan.

Sementara regulator penerbangan Eropa memperingatkan bahaya terbang di daerah perbatasan Rusia dan Belarus.

Penembakan telah meningkat sejak Senin ketika Putin mengakui wilayah separatis timur sebagai wilayah merdeka dan memerintahkan pengerahan apa yang disebutnya pasukan penjaga perdamaian, sebuah langkah yang disebut Barat sebagai awal invasi.

Menanggapi pengumuman Putin pada hari Senin, negara-negara Barat dan Jepang memberlakukan sanksi terhadap bank dan individu Rusia tetapi menahan tindakan terberat mereka sampai invasi dimulai. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah