Krisis di Afganistan, 500 Ton Pasokan Medis Terhenti Akibat Pembatasan di Bandara Kabul

- 24 Agustus 2021, 12:53 WIB
Afganistan sedang alami krisis medis dan belum pulih total, namun bantuan 500 ton terhambat karena adanya pembatasan di Bandara Kabul.
Afganistan sedang alami krisis medis dan belum pulih total, namun bantuan 500 ton terhambat karena adanya pembatasan di Bandara Kabul. /Pixabay/ErikaWittlieb

PR INDRAMAYU - Hingga kini, situasi di Afganistan diklaim belum kunjung pulih maupun kondusif.

Dilaporkan lebih dari 500 ton pasokan medis termasuk peralatan bedah dan kit malnutrisi parah yang akan dikirim ke Afghanistan minggu ini terhenti.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penghentian pasokan medis karena adanya pembatasan di bandara Kabul.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kota Kediri 25 hingga 28 Agustus 2021, Ada 3 Lokasi

Hal ini diketahui sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari India Today pada 24 Agustus 2021.

Badan-badan bantuan lainnya mengatakan sangat penting bahwa pasokan medis dan makanan diperuntukkan kepada 300.000 orang yang terdampak di Afganistan.

Para warga mulai mengalami krisis akibat selama dua bulan terakhir para Taliban yang semakin bergejolak dalam pengepungan Kabul pada 15 Agustus lalu.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Vaksin Covid-19 di Banjarnegara Rabu 25 Agustus 2021, Terbuka Untuk Umum

Hampir 18,5 juta orang atau setengah dari populasi bergantung pada bantuan dari negara lain.

Serta kebutuhan kemanusiaan lainnya yang diperkirakan akan meningkat kebutuhannya karena ancaman kekeringan.

"Sementara mata dunia sekarang tertuju pada orang-orang (Afganistan) yang dievakuasi dan pesawat-pesawat yang terbang," tuturnya.

Baca Juga: Link Twibbon ANBK 2021, Cocok Dijadikan Status Media Sosial

"Kita perlu mendapatkan pasokan untuk membantu mereka yang masih tertinggal," tambah Inas Hamam, jubir WHO.

Selain itu, dia menambahkan WHO meminta pesawat kosong untuk dialihkan ke gudangnya di Dubai, Uni Emirat Arab.

Tindakan itu untuk mengumpulkan pasokan kebutuhan dalam perjalanan serta menjemput para pengungsi dari negara itu.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah 24 Agustus: Dari Ditahannya Penembak John Lenon hingga Siaran Pertama TVRI

Jubir WHO itu melanjutnya pihaknya juga sedang mempertimbangkan untuk membuat organisasi pesawat darurat bagi para pengungsi.

Henrietta Fore, direktur eksekutif UNICEF, mengatakan sekitar 10 juta anak-anak di seluruh Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Sementara kondisi lingkungan di wilayah tersebut diperkirakan akan semakin memburuk.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah